Example floating
Example floating
BeritaJakarta

Mencegah Stunting dan Anemia: Peran Kunci Perempuan dalam Pembangunan Manusia

×

Mencegah Stunting dan Anemia: Peran Kunci Perempuan dalam Pembangunan Manusia

Sebarkan artikel ini
Mencegah Stunting dan Anemia: Peran Kunci Perempuan dalam Pembangunan Manusia
Example 468x60

MEMO,Jakarta:    Peran perempuan dalam mencegah stunting dan anemia menjadi kunci utama dalam upaya membangun Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), menegaskan bahwa kolaborasi dengan lembaga besar seperti Aisyiah dapat memberikan dampak jangka panjang dalam membentuk generasi masa depan yang sehat dan cerdas.

Muhadjir: Aisyiah Diajak Ambil Bagian Aktif Cegah Stunting dan Anemia

Pemerintah telah meminta seorang perempuan untuk berperan dalam upaya mencegah anemia sejak dini. Langkah ini sangat penting karena dapat berdampak pada kondisi kehamilan dan mencegah pertumbuhan bayi menjadi stunting.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, mengemukakan bahwa perempuan memiliki peran yang strategis dalam membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. Hal ini berkaitan dengan kesiapan perempuan dalam mempersiapkan diri untuk melahirkan janin yang sehat.

Upaya Aisyiah dalam Membentuk Generasi Unggul dan Bebas Stunting

“Dalam hal mencegah kelahiran bayi stunting, Aisyiah sebagai lembaga besar harus aktif berpartisipasi. Ini bisa dilakukan melalui upaya pendidikan dan dakwah yang dijalankan oleh lembaga tersebut,” ujar Muhadjir dalam pernyataan tertulis yang diterima oleh RRI.co.id pada Jumat (11/8/2023).

Muhadjir menambahkan bahwa kesehatan remaja perempuan harus dijaga agar terhindar dari anemia, seiring dengan merencanakan proses pembangunan manusia dan kebudayaan yang lebih besar.

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa upaya ini juga berkontribusi dalam mencegah stunting pada bayi yang akan lahir. Muhadjir mendorong Aisyiah untuk aktif terlibat dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah masing-masing.

“Keterbukaan dan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) melalui program-program Aisyiah di daerahnya masing-masing harus ditingkatkan.

Ini adalah langkah konkret yang memiliki dampak jangka panjang, karena akan membentuk generasi hingga 20-30 tahun mendatang,” ucap Muhadjir dengan semangat, memberikan dorongan kepada kader-kader Aisyiah.

Tak hanya itu, dia juga memberikan perhatian pada pendirian Taman Kanak-Kanak (TK) yang holistik. Menurutnya, TK memiliki peran penting dan menjadi dasar penting dalam membentuk kecerdasan dan perkembangan otak anak pada usia dini.

“Kami ingin membentuk anak-anak pada usia emas mereka dari berbagai aspek, termasuk kecerdasan otak, kesejahteraan mental, dan pertumbuhan spiritual. Semua ini harus diupayakan bersama-sama,” tambahnya.

Untuk diketahui, hingga saat ini, Aisyiah telah mengelola 33 Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah di tingkat provinsi. Aisyiah juga memiliki beragam usaha di berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat.

Usaha di bidang pendidikan Aisyiah saat ini mencakup 4.560 unit, termasuk Kelompok Bermain, Taman Pengasuhan Anak, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Pendidikan Tinggi.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.