Curriculum Vitae (CV) dan Resume adalah dua hal penting dalam melamar pekerjaan. Meskipun seringkali disamakan, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Menurut Nolan Church, CEO Continuum dan mantan talent acquisition Google, ada ‘red flag’ utama yang dapat membuat resume Anda terlihat kurang menarik bagi perusahaan.
Apa saja yang harus diperhatikan dalam menyusun resume yang efektif? Temukan tips dan panduan berguna dari artikel ini, serta bagaimana teknologi seperti ChatGPT dan Grammarly dapat membantu Anda meraih perhatian perusahaan.
Curriculum Vitae vs. Resume: Perbedaan dan Tips Menulis yang Efektif
Sebuah Curriculum Vitae (CV) atau resume merupakan hal yang sangat penting untuk dipersiapkan dengan matang sebelum kita melamar pekerjaan. Jika salah menyusunnya, peluang kita untuk mendapatkan perhatian dari perusahaan akan sulit.
Meskipun CV dan resume terlihat mirip, sebenarnya keduanya memiliki perbedaan. Secara umum, resume berisi ringkasan atau gambaran singkat tentang keahlian yang relevan dengan posisi yang diinginkan.
Menurut Nolan Church, CEO Continuum yang juga mantan talent acquisition Google, terdapat ‘red flag’ utama pada resume pelamar yang sering ditemui, yaitu isi yang terlalu berlebihan dan tidak memiliki bobot yang kuat.
Church menyatakan, “Orang seringkali kesulitan menjelaskan apa yang telah mereka lakukan di pekerjaan sebelumnya secara singkat.” Ia menyarankan agar di bawah setiap judul pekerjaan, seharusnya hanya ada beberapa poin yang ditulis dalam satu baris.
Namun, seringkali orang menuliskannya dalam tiga hingga empat kalimat per poin.
Bagi Church, pelamar yang tidak dapat menjelaskan dengan singkat apa yang telah mereka lakukan selama berkarier, kemungkinan besar juga tidak akan bisa berkomunikasi secara efektif di tempat kerja. Hal ini dapat menyebabkan pelamar kehilangan kesempatan untuk melanjutkan proses seleksi.
Oleh karena itu, Church menekankan beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para pelamar ketika menulis resume. Pertama, pastikan tidak ada kesalahan ejaan dalam kalimat.
Kedua, sebaiknya resume tidak melebihi dua halaman. Ketiga, hindari menuliskan daftar keahlian tanpa memberikan bukti yang konkret.
Nolan Church Berbagi Tips Ampuh Ciptakan Resume Memukau Perusahaan
Sebagai tambahan tips, Church menyarankan calon pelamar untuk memanfaatkan kemajuan teknologi, seperti ChatGPT atau Grammarly, untuk membantu merangkum kalimat-kalimat yang panjang. Alat-alat tersebut dapat membantu dalam tata bahasa dan kepadatan kalimat.
Dia juga menyarankan agar calon pelamar meminta orang lain untuk membaca resume mereka dan memberikan saran sebelum mengirimkannya ke perusahaan. Menurutnya, minimal lima hingga sepuluh orang perlu memberikan umpan balik terhadap resume yang telah dibuat.
Church menegaskan bahwa resume harus selalu dioptimalkan agar mudah dipahami dalam waktu sepuluh detik saja. Hal ini karena rekruter memiliki waktu yang terbatas untuk membaca setiap resume yang masuk.
“Poin-poin singkat dan kalimat pendek akan memberi mereka (rekruter) kesempatan untuk langsung memahami semua informasi penting dalam karier Anda,” tutup Church.
Raih Kesuksesan Lamaran Pekerjaan dengan Tips Efektif Menulis Resume
Dalam rangka mendapatkan perhatian dari perusahaan, penting untuk mengoptimalkan resume agar mudah dipahami dalam waktu sepuluh detik.
Hal ini akan memberikan kesempatan kepada Anda untuk menunjukkan semua poin penting dalam karier Anda secara langsung kepada rekruter.
Jadi, jangan remehkan pentingnya menyusun resume yang baik dan efektif. Dengan mengikuti tips dari Nolan Church dan memanfaatkan teknologi, Anda dapat meningkatkan peluang untuk sukses dalam proses lamaran pekerjaan. Selamat mencoba!