MEMO,Jakarta: Inilah momen bersejarah! Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah meminta generasi Pamong Praja Muda untuk menjadi agen perubahan demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Pada acara pelantikan 1627 lulusan Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXX pada tahun 2023, Wapres menegaskan pentingnya kreativitas, inovasi, serta pemahaman terhadap beragam aspirasi masyarakat di berbagai daerah.
Artikel ini akan membahas peristiwa bersejarah ini dan harapan pemerintahan ke depan untuk menghadapi tantangan globalisasi digital.
Menelusuri Pelantikan 1627 Pamong Praja Muda Lulusan IPDN Tahun 2023
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengajukan permintaan kepada Pamong Praja Muda agar menjadi agen perubahan yang memiliki visi untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Hal ini diungkapkan oleh Wapres saat ia melantik 1627 Pamong Praja Muda yang lulus dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXX pada tahun 2023.
Harapan Wapres dan Menteri Koordinator, Siap Jadi Agen Perubahan Berkualitas
Upacara pelantikan berlangsung di Istana Wakil Presiden, Jakarta, pada hari Kamis (27/7/2023). Wapres juga berharap agar Pamong Praja Muda dapat menjadi produktif dalam menghasilkan dan melaksanakan terobosan dan agenda nyata yang kreatif serta inovatif.
“Saudara-saudara semua adalah ASN muda yang memulai karier di berbagai daerah dengan konteks lokalitas yang beragam. Oleh karena itu, penting untuk menyerap aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat,” katanya.
“Dan juga memahami serta menggali ide-ide lokal yang bermanfaat dalam menjalankan tugas-tugas mereka,” ujarnya. Secara khusus, Wapres menekankan bahwa para Pamong Praja Muda akan menjadi pilar pembangunan di daerah dan juga di tingkat nasional di masa depan.
Mereka juga diharapkan dapat menghadapi berbagai tantangan dari globalisasi digital dengan cara terus mempromosikan nilai-nilai moderasi, toleransi, dan solidaritas sosial yang melewati batas-batas perbedaan.
“Para pamong praja muda adalah tumpuan pembangunan daerah dan nasional di masa mendatang. Untuk itu, teruslah tingkatkan keahlian, kompetensi, dan kapabilitas diri sebagai persiapan untuk melanjutkan kepemimpinan di berbagai jenjang birokrasi,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD. Beliau menyatakan harapannya bahwa ribuan praja yang dilantik akan menjadi tenaga baru dalam upaya membangun pemerintahan yang bersih dan sadar digital.
“Karena, pemerintahan di masa depan akan memasuki era digitalisasi. Sehingga pelayanan-pelayanan akan menjadi lebih cepat dan bebas dari pelanggaran,” ujar Mahfud MD.
Pelantikan ribuan Pamong Praja Muda juga disertai dengan pemberian penghargaan Kartika Astha Brata dan Kartika Abdi Praja. Penghargaan tersebut diberikan kepada 10 lulusan terbaik program sarjana terapan oleh Wakil Presiden.
Kesepuluh lulusan terbaik tersebut berasal dari Sumatera Utara, Bali, dan Jawa Barat. Upacara pelantikan secara simbolis diikuti oleh 13 Pamong Praja Muda, sementara sisanya mengikuti secara daring dari lapangan IPDN Jatinangor, Sumedang.
H4 (Judul): Misi Pamong Praja Muda: Mewujudkan Indonesia Emas 2045
1. Peran Penting Pamong Praja Muda sebagai Agen Perubahan
Dalam upaya membangun masa depan yang gemilang, Wapres Ma’ruf Amin menyoroti peran kunci yang dimainkan oleh Pamong Praja Muda, khususnya para lulusan IPDN Angkatan XXX yang baru saja dilantik.
Mereka diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang mendorong terwujudnya visi Indonesia Emas 2045. Dalam konteks ini, kreativitas dan inovasi dianggap sebagai instrumen penting untuk menghadapi tantangan zaman, terutama di era globalisasi digital yang semakin berkembang pesat.
2. Menjalin Sinergi dengan Masyarakat Lokal
Wapres juga menekankan betapa pentingnya Pamong Praja Muda untuk memahami dan menggali ide-ide lokal yang bermanfaat bagi masyarakat di berbagai daerah.
Kehadiran mereka sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) muda di wilayah-wilayah dengan konteks lokalitas yang beragam memungkinkan mereka menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.
Dengan sinergi yang baik antara Pamong Praja Muda dan masyarakat lokal, diharapkan pembangunan daerah dan nasional akan semakin solid dan berdaya saing.
3. Menghadapi Tantangan Globalisasi Digital
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, turut menambahkan pandangan terkait masa depan pemerintahan.
Era digitalisasi yang semakin mendominasi memerlukan pelayanan yang cepat dan transparan. Oleh karena itu, kemahiran dan kompetensi dalam penerapan teknologi dan penggunaan data menjadi kunci bagi Pamong Praja Muda dalam menyongsong tantangan globalisasi digital ini.
Dengan demikian, pemerintahan yang bersih dan sadar digital dapat terwujud dengan lebih baik, sesuai dengan misi para Pamong Praja Muda untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.*