Example floating
Example floating
HukumKriminalPeristiwa

Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan Tetapkan Tiga Tersangka dalam Kasus Korupsi Akuisisi Saham PT Bukit Asam

×

Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan Tetapkan Tiga Tersangka dalam Kasus Korupsi Akuisisi Saham PT Bukit Asam

Sebarkan artikel ini
Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan Tetapkan Tiga Tersangka dalam Kasus Korupsi Akuisisi Saham PT Bukit Asam
Example 468x60

MEMO, Palembang: Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan korupsi akuisisi saham Perusahaan Tambang Bukit Asam (PTBA).

Mantan Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit Asam (PTBA) Tbk, Anung Prasetya (AP), Ketua Tim Akuisisi Penambangan PTBA, Saiful Islam (SI), dan Tjahyono Imawan dari PT Satria Bahana Sarana (SBS) menjadi tersangka dalam kasus yang diduga merugikan negara senilai Rp100 miliar.

Mas Dhito Lanjutkan

Dalam pemeriksaan, kedua tersangka utama, Anung Prasetya dan Saiful Islam, telah dijadikan saksi dan ditemukan cukup bukti keterlibatan mereka dalam tindak pidana tersebut.

Identitas Tersangka Kasus Korupsi Akuisisi Saham PT Bukit Asam Terungkap

Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait akuisisi saham Perusahaan Tambang Bukit Asam (PTBA) yang diduga merugikan negara sebesar Rp100 miliar.

Tiga tersangka tersebut adalah mantan Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit Asam (PTBA) Tbk, Anung Prasetya (AP), Ketua Tim Akuisisi Penambangan PTBA, Saiful Islam (SI), dan Tjahyono Imawan selaku pemilik PT Satria Bahana Sarana (SBS) yang telah diakuisisi oleh PTBA.

Tersangka Anung Prasetya dan Saiful Islam Ditahan 20 Hari, Tjahyono Imawan Dijadwalkan Dipanggil Ulang

Menurut Kasi Penkum Kejati Sumsel, Vanny Yulia Eka, Anung Prasetya dan Saiful Islam ditahan selama 20 hari ke depan, sementara Tjahjono Imawan akan dipanggil ulang karena tidak hadir saat dipanggil oleh tim penyidik.

“Sebelumnya, Anung Prasetya dan Saiful Islam telah diperiksa sebagai saksi, dan hasil pemeriksaan menunjukkan bukti yang cukup bahwa mereka terlibat dalam perkara ini,” ujar Vanny dalam keterangannya kepada wartawan pada Rabu (22/6/2023) malam.

Vanny menjelaskan bahwa para tersangka menggunakan modus operandi untuk melancarkan proses akuisisi terhadap perusahaan yang sebenarnya tidak layak diakuisisi, sehingga mengakibatkan potensi kerugian negara mencapai Rp100 miliar.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.