Pandemi Covid-19 membuat sejumlah sektor mengalami penurunan secara signifikan. Bahkan, ada juga segelintir usaha yang gulung tikar akibat diterpa kondisi yang tidak pasti ini.
Menghindari hal tersebut, Amin Muhaemin (43), pria asal Indramayu, Jawa Barat yang tergabung dalam Koperasi Garam Inti Rakyat mengalihkan lahannya untuk menggarap komoditas lain, yakni budidaya ikan dan udang.
Untuk diketahui, dirinya telah melaksanakan usaha garam sejak 2009 silam dengan luas lahan 23 hektar. Adapun, total lahan yang dikelola Koperasi Garam Inti Rakyat sebesar 400 hektar, terdiri di 4 desa dalam 1 Kecamatan, yaitu Krangkeng, Luwung Gesik, Kalianyar, Tanjakan.
“Setelah musim kemarau yang dibarengi dengan musim garam, kemudian disusul musim hujan yang dimanfaatkan untuk budidaya udang dan ikan,” ungkap dia dikutip, Jumat (25/2).
Untuk menggarap usaha garam, koperasi mendapatkan pinjaman melalui Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Ia menjelaskan bahwa dana dari LPMUKP ini dipakai petani untuk modal pembuatan garam, misalnya membeli Geomembrane atau material berupa lembaran dari bahan sejenis plastik. Pembagian waktunya, Mei pengeringan, Juni persiapan dan Agustus panen.