Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini kembali mendapatkan tekanan akibat isu global. Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI) saat ini posisi rupiah Rp 14.381 per dolar AS.
“Nilai tukar rupiah masih berpotensi tertekan hari ini terhadap dolar AS. Potensi ke arah 14.400 dengan support 14.350,” kata analis keuangan Ariston Tjendra kepada JawaPos.com, Jumat (4/2).
Ariston memaparkan, pemicu pelemahan rupiah karena adanya kekhawatiran pelaku pasar terhadap inflasi yang meningkat di beberapa negara. Sebab, hal tersebut akan mempengaruhi kebijakan moneter suatu negara yang akan mempengaruhi nilai kurs.
“Inflasi yang meninggi di AS juga akan mengkonfirmasi kebijakan pengetatan moneter AS yang lebih agresif ke depan yang akan mendorong penguatan dolar AS,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, pelaku pasar uang juga mencemaskan kenaikan harga minyak mentah sebagai sumber energi yang menyentuh kisaran USD 90 per barel. “Pertama kali sejak tahun 2014 akan menjadi pendorong kenaikan inflasi global,” ucapnya.
Sementara, sentimen dari dalam negeri, perkembangan angka Covid-19 masih menjadi sorotan para investor. Sebab, jika angka varian Omicron menjadi tak terkendali, maka besar kemungkinan pemerintah melakukan pembatasan secara ketat.