Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengungkapkan, sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang selama ini berkontribusi besar terhadap perekonomian negara mayoritas dikerjakan oleh kaum perempuan.
Teten menyebut, terdapat sekitar 34 persen UMKM yang dijalankan kaum perempuan. Dari jumlah tersebut 50 persen merupakan UMKM kelas menengah dan 52,9 persen UMKM kelas usaha mikro.
“Dari angka ini perempuan yang mendominasi UMKM Indonesia,” ujarnya dalam Webinar Semangat dan Aksi Perempuan Andalan untuk Indonesia
Teten memaparkan, pihaknya mencatat kontribusi perempuan dalam PDB mencapai 9,1 persen atau setara Rp 1.381 triliun. Selain itu, pelaku usaha perempuan yang mencapai 21 persen juga menjadi yang terbesar dari rata-rata negara didunia yang hanya 8 persen. Sehingga, kontribusi kaum hawa terhadap peningkatan ekonomi nasional cukup besar.
Teten mengungkapkan, selama pandemi pebisnis perempuan banyak mengalami kerugian. Dari 87 pengusaha UMKM perempuan, 90 persennya melaporkan membutuhkan pendanaan mendesak. Sementara 25 persen dari mereka juga kehilangan setengah dari pendapatannya. Serta, 2 dari 3 usaha yang dijalankan perempuan terpaksa tutup sementara atau permanen.
Teten menambahkan, terdapat sejumlah tantangan agar UMKM perempuan dapat bertahan menghadapi pandemi. Sebab, turunnya permintaan, berkurangnya liabilitas usaha, minimnya kapasitas dan fasilitas digital, kurangnya sumber daya dan berbagai hal lain terjadi karena aktifitas kegiatan masyarakat seperti sekolah dan perusahaan menerapkan berkegiatan dirumah.
“Ini semua terjadi bersamaan dengan kebijakan school from home dan work from home,” ucapnya.