Probolinggo, Memo
NU Probolinggo menggalang dana membantu korban terdampak banjir akibat tanggul di Desa Drangu dan Kedungdalem, jebol. Dana bantuan akan digunakan untuk emmberikan bansuan sosial ke warga terdampak.
Ada 5.600 jiwa dari 1.800 KK, di dua desa, ekonominya terganggu akibat jebolnya tanggul. Sebagian dari mereka, sudah dievakuasi ke kantor Kecamatan. Sebagian besar lainnya, sudah kembali ke rumahnya sendiri.
Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo Abdul Hamid, sehabis menggelar rapat, berharap agar pemerintah daerah, baik Kabupaten maupun Propinsi, memperbaiki tanggul yang jebol itu. Menurutnya, sungai Kaedunggaleng, sudah lama mengalami kedangkalan. Debit air tidak cukup menampung kali itu.
Sambil menunggu usulan ke Pemkab dan Pemprov, untuk membangun tanggul tersebut, dalam waktu dekat, pihaknya juga bergerak melakukan upaya untuk penggalangan dana. Harus ada upaya dalam jangka pendek, guna membantu para warga yang menjadi korban terdampak banjir tersebut.
Satu satunya cara melakukan penggalangan dana untuk bantuan sosial ke dua ribu lebih warga di dua desa di Kecamatan Dringu, Propolinggo. Kegiatan tersebut, digagas oleh NU Probolinggo dan digerakkan melalui, badan otonom (banom) dan lembaga juga telah diterjunkan untuk berbaur dengan relawan lain di lokasi bencana.
Data yang diperoleh Memo, dari BPBD Kabupaten Probolinggo, sedikitnya ada 1.837 keluarga dengan 5.692 jiwa yang terdampak banjir Senin petang.
Rinciannya, 529 keluarga (1.764 jiwa) di Desa Kedung Dalem, dan sebanyak 901 keluarga (2.641 jiwa) di Desa Dringu. Di Desa Kalirejo, banjir menggenangi 350 keluarga (1.059 jiwa). Sementara di Desa Tegalrejo, tercatat 57 keluarga (228 jiwa).
