Yogyakarta, Memo
Virus Corona menghantam keras bisnis transportasi, salah satu yang sangat terdampak yaitu bus pariwisata. Pengusaha bus pariwisata juga putar otak menginovasi bisnisnya agar terus berjalan.
Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengatakan ada ide unik yang telah dilaksanakan para pengusaha bus pariwisata di Yogyakarta. Ia menceritakan bahwa bus pariwisata telah disulap jadi kafe berjalan.
Para pengusaha bus menawarkan perjalanan mengelilingi kota Yogyakarta sembari ngopi di dalam bus.
“Teman-teman bus pariwisata di Yogya kreativitasnya mulai muncul. Mereka membuat sight seeing keliling kota Yogya, sembari keliling mereka siapkan meja-meja di busnya untuk ngopi. Beginilah cara mereka survive,” cerita Sani kepada detikcom, Selasa (30/6/2020).
Bagi Sani, di tengah tutupnya tempat pariwisata, yang ditawarkan pengusaha bus pariwisata ini dapat jadi alternatif warga berpariwisata.
“Karena tempat tujuan wisata belum dibuka oleh Pemerintah Daerah, kemudian mereka mempunyai ide kreatif ngopi on the bus. Inipun bisa jadi alternatif pariwisata buat warga,” kata Sani.
Ia mengatakan penumpang hanya membayar Rp 50 ribu sudah dapat paket jalan-jalan lengkap mengitari Yogyakarta dengan ditemani menu kopi beserta snack.
“Cukup dengan membayar Rp 50 ribu dapat kopi, snack, serta dapat keliling kota Jogja. Kota Malang dan Solo juga pasti akan menyusul,” ucap Sani.
Tapi, Sani mengaku Heran, ide kreatif kawan-kawannya ini dilaporkan dipermasalahkan oleh Dinas Perhubungan setempat. Operasional bus pariwisata ini dipertanyakan izinnya.
“Herannya, laporannya dari teman-teman di sana malah dihambat. Dishub pertanyakan izin lah, ubah ini lah itu. Padahal dia tidak langgar izin operasi,” ungkap Sani.
“Namanya, orang kejepit berpikir macam-macam yang kreatif. Harusnya kaya begini jangan dimasalahkan tetapi didukung,” tambahnya. (ARM)