Makassar, Memo
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Darmawan Bintang berkata bahwa ada sebanyak 23.740 peserta program kartu Pra Kerja di Sulsel lulus dan akan menerima manfaat berbagai insentif dari program tersebut. Untuk jatah semuanya dari program kartu Pra Kerja Sulsel dapat jatah sebanyak 158.936 peserta.
“Apabila kita amati kelulusan peserta per-gelombangnya, gelombang pertama 5.703, kedua 9.922, ketiga 8.115 dan totalnya 23.740 peserta yang lulus dari Sulawesi Selatan. Paling banyak peserta di Makassar sebanyak 8.538 peserta, disusul Goa 2.564 peserta, Bone 1.049 peserta serta yang lain itu rata-rata 400-700 orang peserta,” kata Andi Darmawan Bintang dalam diskusi virtual berjudul ‘Urgensi Penciptaan Lapangan Kerja Pasca Pandemi’ yang diselenggarakan Forum Editor Makassar, Sabtu (26/6/2020) lewat rilis.
Darmawan menerangkan para peserta yang lulus tersebut akan memperoleh insentif dengan total sebesar Rp 3.550.000. Insentif tersebut langsung ditransfer Pemerintah Pusat ke peserta.
“Sebagai informasi teman-teman yang lulus ini akan memperoleh biaya, biaya pelatihan sebesar Rp 1 juta rupiah yang mereka miliki bahan secara online dari pihak penyedia jasa, setelah itu biaya insentif untuk para pekerja terutama yang dirumahkan serta di-PHK sebesar Rp 600 ribu per bulan selama 4 bulan, setelah itu 150 ribu untuk 3 bulan. Total yang diterima pekerja yang akan ditransfer oleh pemerintah pusat ke para peserta sebesar Rp 3.550.000,” jelas Darmawan.
Darmawan mengatakan program Kartu Pra Kerja ini diperlukan agar dapat tingkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mempersiapkan diri hadapi dunia kerja. Terlebih menurut catatannya, sebanyak 15.191 pekerja di Sulawesi Selatan dirumahkan serta di-PHK akibat pandemi covid-19.
“Akibat yang ditimbulkan virus Corona terhadap usaha di Sulawesi Selatan yaitu ada 1.171 perusahan terdampak dari 18 Kabupaten/Kota dimana dapat pengaruhi dan juga pekerja terdampak sebanyak 15.191 orang. Dimana dirumahkan itu sebanyak 14.740 pekerja serta di-PHK 451 pekerja. Jadi jika kita amati data ini orang yang dirumahkan atau di-PHK jumlahnya lumayan banyak,” kata Darmawan.
Sedangkan sektor usaha yang terdampak di Sulsel yaitu jasa, pariwisata, perdagangan, konstruksi, serta transportasi.
“Kenyataan yang kami miliki bersumber pada laporan yang ada kalau dapat dibayangkan satu perusahaan kontruksi itu merumahkan 1.400 pekerja sekaligus sebab pandemi,” ucap Darmawan. (ARM)