OGAN KOMERING ILIR, Memo.co.id-
Ketua Presedium Pemekaran Kabupaten Pantai Timur, Azhari bin Effendi yang ingin bertemu Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan kondisi jalan rusak di Kecamatan Cengal ternyata tidak berpengaruh bagi masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Meski demikian, Azhari yang mengaku “tokoh masyarakat” asal Kayuagung itu telah memberikan keterangannya kepada wartawan di Jakarta pada Rabu (7/6).
Untuk diketahui, masyarakat se-Kecamatan Mesuji Raya (Mesra) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel) khususnya justru tidak bakal terprovokasi atau terpengaruh dengan isu yang disebar di media massa dan media sosial. Apalagi terkait hujatan yang menyudutkan Bupati OKI, H Iskandar SE tentang kondisi jalan rusak di Bumi Bende Seguguk.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Desa (Kades) Rotan Mulia SP 3, Subali yang merupakan Ketua Forum Kades di Kecamatan Mesuji Raya pada kegiatan Safari Ramadan segaligus silaturahmi dan dialog bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI. Rembuk desa berlangsung di Desa Suka Sari Kecamatan Mesuji Raya, Jumat (9/6).
Lebih lanjut dijelaskannya, kades se-Kecamatan Mesuji Raya telah melakukan rapat bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat terkait kerusakan jalan. “Berdasarkan pembahasan dalam rapat, tokoh agama dan masyarakat tidak tergoda dan terprovokasi terkait isu yang menyudutkan Bupati OKI, H Iskandar SE tentang masalah jalan rusak. Hal ini merupakan faktor alam dan kondisi keadaan (di luar kuasa manusia/force majeure),” ujar Subali sembari mengatakan, aksi iti merupakan upaya pihak yang ingin memecah OKI dan menjatuhkan Bupati saat membangun dari desa.
Pada kesempatan tersebut, Bupati OKI H Iskandar SE menyampaikan permasalahan jalan menjadi polemik banyak daerah di Indonesia saat ini. Salah satu penyebabnya keterbatasan dana yang dimiliki pemerintah darah. Dia menyebutkan untuk di Kabupaten OKI dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah hanya Rp 1.800 miliar, belum dipotong PPH dan PPN, termasuk juga gaji pegawai, uang belanja dinas instansi dan lain sebagainya.
“Untuk membangun jalan-jalan di Kabupaten OKI yang keseluruhannya kurang lebih 2.000 km, Pemkab OKI tidak dapat meng-cover semuanya. Setelah potongan-potongan keperluan tadi, dana yang dimiliki untuk pembangunan jalan cuma Rp 80 miliar,” bebernya.