OGAN KOMERING ILIR, Memo.co.id-
Sungguh tragis nasib yang dialami Suryani (23), bidan desa, warga Desa Muara Baru Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), yang berprofesi sebagai bidan desa di Poskesdes Kelurahan Tanjung Rancing, Kayuagung.
Dimana saat dia bertugas kemarin, 9 Mei 2017 sekitar pukul 10:00 WIB, di rampok remaja yang diperkirakan sekitar 20 tahunan.
Suryani yang masih terbaring lemah, saat ditemui di UGD RSUD Kayuagung mengatakan, kejadian usaha perampokan atas dirinya terjadi pada pagi hari, dan remaja yang masih berumur sekitar 20 tahunan.
“Saat itu, saya sedang berada di ruang periksa dan menerima telepon dari ayah saya. Dan kebetulan di Poskesdes ada ruang tunggu dan memang saya biasa duduk di tempat tersebut. Tak lama berselang saya melihat dari arah jendela yang mengintip. Saya pun langsung berteriak siapa itu. Dan langsung masuk remaja yang memakai topeng itu langsung menyodorkan sebuah pisau ke arah saya. Tak hanya itu, kepala saya sempat dibenturkan ke lantai hingga luka,”ujar Suryani yang didampingi Pimpinan Puskesmas Kutaraya, dr Isa Dwiyono.
Tak hanya itu, Suryani juga berusaha terus melakukan perlawanan hingga tangan kirinya luka akibat besutan pisau perampok tersebut.
“Handphone saya juga hilang, untung saja cincin yang ada di jemari saya tidak berhasil diambil perampok,”ucap Suryani.
Sebelumnya Pimpinan Puskesmas Kutaraya, dr Isa Dwiyono mengatakan, pihaknya telah menerima laporan bila bidan Poskesdes Tanjung Rancing ini terkena rampok.
Dan langsung dilarikan ke UGD RSUD Kayuagung untuk mendapatkan pengobatan secara intensif.
“Informasi yang kami dapatkan yang bersangkutan di rawat dan diobservasi oleh dokter rumah sakit Kayuagung, selama enam jam,”kata dr Isa.
Dikatakannya, pihaknya sudah berkoordinasi dan melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Kayuagung.
“Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak Kelurahan Tanjung Rancing, terkait insiden ini. Dan mungkin untuk sementara layanan Poskesdes Tanjung Rancing ini ditutup mengingat bidan Poskesdes hanya terdapat dua orang dan kini masih trauma,”tukasnya.(syakbanudin)