Memo.co.id– Setiap hewan di dunia ini memiliki perilaku berkembang biak yang begitu unik. Ada hewan yang melepaskan telurnya ke alam bebas lalu meninggalkannya begitu saja, Ada juga hewan yang tetap setia menjaga dan mengerami telurnya hingga menetas.
Menariknya, tugas merawat dan mengasuh anak ini ternyata tidak selalu dilakukan oleh hewan betina saja, lho. Beberapa hewan ini malah sang pejantan lah yang mengambil peranan yang sama dengan betina.
Mengutip dari berbagai sumber, Berikut adalah 5 contoh hewan yang pejantannya memiliki peranan serupa dengan betina.
1. Burung Unta
Namun dibalik itu, ternyata burung unta punya kelebihan tersendiri lho, ternyata ia bisa berlari dengan sangat cepat. Mengutip dari laman DW, kecepatan lari burung unta adalah 70km/jam. Wah gila banget!
Selain itu, burung unta juga memiliki keunikan dalam hal mengasuh anak. Normalnya dalam dunia burung, yang bertugas untuk mengasuh anak adalah si betina. Namun berbeda pada burung unta, yang melakukan kegiatan tadi malah justru pejantannya.
Sesudah mengeluarkan telurnya, burung unta betina akan mengerami telur-telur tersebut. Namun tugas mengerami telur bukan hanya dilakukan oleh betina saja, si pejantan pun ikut berperan. Keduanya saling bergantian melakukan tugas mengerami telur itu hingga menetas. Jika burung unta betina melakukan pengeraman di siang hari, maka sang pejantan akan melakukannya pada malam hari. Setia banget!
2. Penguin
Hewan yang termasuk kedalam keluarga burung ini bisa bertahan di Kutub Selatan karena memiliki bulu dan lapisan lemak yang sangat tebal. Sama seperti burung unta, penguin juga tidak bisa terbang.
Namun, dibalik kekurangan pasti ada kelebihan. Burung penguin ini adalah perenang yang sangat handal. Dengan kemampuan berenang yang luar biasa itulah, penguin bisa mendapatkan makanannya yang berupa ikan-ikan dari laut kutub selatan.
Setiap bulan Juni tiba, para penguin betina akan pergi meninggalkan gerombolannya untuk pergi mencari makanan. Namun sebelum pergi, mereka akan melakukan perkawinan terlebih dahulu dengan penguin jantan, lalu meninggalkan telurnya begitu saja.
Jika betina pergi, lantas siapa yang akan mengurus telur tersebut? Mau tidak mau sang pejantan lah yang harus mengambil peran. Ia akan mengerami telur tersebut dengan cara berdiri sambil menjepit telur di antara kedua kakinya. Dalam siklus hidupnya, penguin jantan memiliki peranan penting dalam mengasuh anak.
3. Kuda Laut
Keunikan kuda laut bukan hanya ada pada penampilannya. Hewan ini juga memiliki perilaku berkembang biak yang cukup aneh. Pasalnya kuda laut jantan disebut bisa “hamil”. Kok bisa?
Saat sepasang kuda laut melakukan perkawinan, sang betina akan menaruh telurnya pada kantong perut pejantan. Karena terisi oleh telur itulah, perut pejantan pun akhirnya membengkak dan seolah-olah terlihat seperti hamil.
Dengan menyimpan telur di dalam kantong perutnya, telur kuda laut menjadi jauh lebih aman dari para pemangsa. Pejantan juga akan memberikan pasokan oksigen dan zat gizi tambahan kepada telur-telur yang tersimpan dalam kantong perutnya itu.
Sesudah 24 hari dijaga, telur-telur yang ada di dalam kantong perut pejantan akan menetas. Bayi kuda laut yang berukuran mungil pun akan berenang keluar melalui lubang kecil pada kantong perut pejantan. Udah kayak melahirkan ya. hihi
4. Kepik Air
Hewan ini memiliki sifat karnivora yaitu pemakan daging yang makanannya mencakup hampir segala macam hewan berukuran tidak berbeda jauh darinya. Entah itu serangga, ikan, atau bahkan burung kecil yang kebetulan berada di dekat sungai.
Saat musim kawin sudah tiba, kepik air jantan dan betina akan melakukan perkawinan. Sesudah kawin, betina akan menaruh telur-telurnya di atas punggung si pejantan. Tugas pejantan setelah itu adalah menjaga telur-telur tersebut hingga menetas.
Pejantan secara berkala akan pergi ke permukaan air supaya telur-telurnya selalu mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Dan bicara soal oksigen, kepik air tidak bisa bernapas di dalam air karena tidak memiliki insang. Namun sebagai gantinya, serangga ini bisa menghisap udara dari ujung ekornya dan menyimpannya di dalam tubuhnya.
5. Rhea
Meskipun tidak bisa terbang, bukan berarti sayap pada burung rhea tidak berguna ya, guys. Rhea selalu membuka sayapnya setiap kali ia berlari. Fungsi dari sayap tersebut adalah untuk menjaga keseimbangan agar tidak jatuh ketika melaju dengan kecepatan tinggi.
Selain itu, Burung rhea juga memiliki perilaku mengasuh anak yang begitu unik. Saat perkawinan burung rhea jantan dan betina sudah dilakukan, yang bertugas mengasuh anaknya mulai dari telur hingga menetas itu adalah si pejantan. Betina hanya bertugas menaruh telur di sarang yang sudah dibuat pejantan.
Hal yang lebih menarik lagi adalah, kadang-kadang yang melakukan pengeraman telur bukanlah pejantan pemilik sarang, melainkan pejantan lain yang kebetulan menghuni wilayah yang sama, namun bertindak sebagai bawahan dari pejantan pemilik sarang.
Nah, itulah 5 hewan yang pejantannya memiliki peranan yang sama dengan betina. Mulai dari mengerami hingga mengasuh anak, semuanya dilakukan oleh beberapa hewan pejantan diatas. Semoga bermanfaat!