MEMO – Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam terus melakukan pembenahan meski telah dua dekade berlalu sejak bencana tsunami dahsyat melanda pada 2004. Dalam rangka memperingati 20 tahun tragedi tersebut, Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal ZA, mengadakan pertemuan di Aceh International Forum bersama tokoh nasional dan internasional.
Peringatan tahun ini mengusung tema “Aceh, Thanks to The World”, sebagai ungkapan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung Aceh bangkit dari masa sulit. Dalam forum tersebut, berbagai ide dan gagasan pembangunan Aceh ke depan disampaikan, termasuk tawaran kerja sama program beasiswa pendidikan bagi generasi muda Aceh.
“Ke depan, tema ini akan menjadi pengingat akan rasa syukur kami atas dukungan global yang membantu Aceh pulih. Pengalaman bangkit dari bencana besar ini menjadi inspirasi,” ujar Safrizal, Jumat (27/12/2024).
Safrizal menyampaikan apresiasi kepada seluruh negara dan lembaga yang telah berkontribusi selama masa rehabilitasi dan rekonstruksi. Ia menegaskan bahwa masukan dari forum ini akan menjadi acuan untuk merancang masa depan Aceh yang lebih cerah.
“Kami berharap dukungan dari semua negara terus mengalir, agar Aceh dapat berkembang lebih baik di masa mendatang,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, juga berbagi pandangannya. Ia optimistis Aceh memiliki peluang besar untuk maju dengan berbagai proyek strategis yang sedang direncanakan, seperti Geothermal Seulawah dan Blok Migas Andaman.
“Proyek besar seperti PLTA Peusangan sudah berhasil dibangun. Selanjutnya, proyek-proyek besar lainnya di Aceh akan segera menyusul,” ungkap Dahlan.
Dahlan berharap Pemerintah Aceh terus mendorong percepatan pembangunan kedua proyek tersebut dan mempersiapkan sumber daya manusia lokal untuk dilibatkan dalam industri geothermal maupun migas.
