151 orang tewas dalam perayaan halloween di Korsel, Minggu. Tragedi tersebut dipicu akibat kerumunan besar Halloweeen yang melonjak ke jalan sempit di ibu kota Korea Selatan, Seoul.
Diambil dan dikutip dari oral berita BBC, minimal 82 orang cedera dalam kejadian. Perayaan Halloween itu sebagai perayaan pertama semenjak Covid-19 mulai menerpa Korea Selatan.
Petinggi pemadam kebakaran lokal, Choi Seong-beom, menjelaskan, keramaian itu terjadi sekitaran jam 22.30, Sabtu malam (13:00 GMT) dan beberapa dari korban terinjak-injak sampai mati.
Dalam pada itu, 150 orang yang lain cedera dalam keramaian massa di area selingan Itaewon Seoul dan jumlah korban wafat dapat bertambah lebih lanjut.
“Beberapa dari korban cedera ada pada keadaan serius,” kata Choi dikutip dari Al-Jazeera.
Beberapa petinggi menjelaskan, korban meninggal mayoritas ialah anak muda yang berdesak-desakan dalam keramaian besar. Mereka mulai menggerakkan maju di gang sempit dekat Hamilton Hotel, tempat acara pesta besar Hallowen diadakan di Seoul.
“Lebih dari 400 team emergensi genting dan 140 kendaraan penyelamat dikeluarkan untuk menjaga yang cedera,” kata Choi Cheon-sik dari Tubuh Pemadam Kebakaran Nasional Seoul.
Rekaman di sosial media memperlihatkan sebagian orang, baik petugas penyelamat dan masyarakat negara, secara bertepatan lakukan CPR pada beberapa orang yang terkapar berantakan di jalan. Video memperlihatkan beberapa puluh orang tertutupi dengan lembar plastik biru di tepi jalan.
Pemerintahan Metropolitan Seoul keluarkan pesan text genting yang menekan beberapa orang di wilayah itu untuk selekasnya kembali lagi ke rumah.
Beberapa media lokal memberikan laporan kejadian itu terjadi sesudah satu kelompok besar orang segera ke bar Itaewon sesudah dengar seorang selebritis tidak dikenali bertandang ke sana.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol minta beberapa petinggi untuk pastikan perawatan cepat untuk yang cedera dan inspeksi kembali keamanan lokasi perayaan.
Media lokal menjelaskan, sekitaran 100.000 orang bersama-sama ke Itaewon untuk perayaan Halloween, yang paling besar dalam sekian tahun sesudah kelonggaran limitasi Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.
Kantor informasi Yonhap mencuplik seorang saksi tidak dikenali menjelaskan jika ia menyaksikan beberapa korban tertekan sampai meninggal.
“Beberapa orang berlapis di atas lainnya seperti makam. Beberapa dengan bertahap kehilangan kesadaran mereka sementara beberapa terlihat mati pada waktu itu,” kata saksi itu.