MEMO,Madiun: Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun mencatat lonjakan drastis kasus demam berdarah (DB) sebanyak 114 kali sejak awal tahun hingga 26 Juli 2023.
Meskipun belum ada laporan mengenai kematian, pihak Dinkes-PPKB berusaha keras untuk mengatasi wabah ini dengan berbagai langkah pencegahan, termasuk melakukan fogging dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Dinkes-PPKB Berjuang dengan Fogging, Masyarakat Diminta Aktif PSN
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun mencatat bahwa sejak Januari hingga 26 Juli 2023, telah terjadi 114 kasus demam berdarah (DB) di Kota Madiun. Meskipun demikian, tidak ada laporan mengenai kasus kematian akibat DB.
Musim Kemarau Tak Hentikan Penularan DB, Kepala Dinkes-PPKB Ingatkan Pentingnya Lindungi Diri
dr. Denik Wuryani, Kepala Dinkes-PPKB Kota Madiun, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah meluasnya kasus DB. Salah satunya adalah dengan melakukan fogging fokus di lokasi yang terdapat kasus DB.
Namun, dr. Denik juga menyadari bahwa fogging saja tidak cukup, karena hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentiknya tetap bisa bertahan. Oleh karena itu, masyarakat juga dianjurkan untuk aktif dalam gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap DB ini dengan menerapkan 3M plus, yaitu menguras tempat-tempat penampungan air dan membersihkannya. Selain itu, barang-barang bekas yang masih bisa dimanfaatkan sebaiknya didaur ulang atau dikubur. Dan jika ada tempat air yang sulit dikuras, disarankan untuk menutupnya. Selain itu, untuk tambahan perlindungan, gunakan kelambu saat tidur, pakai lotion anti-nyamuk, atau kenakan baju lengan panjang,” ungkapnya pada Kamis (28/7/2023).
Denik menegaskan bahwa meskipun saat ini merupakan musim kemarau, kemungkinan penularan DB masih tetap ada. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa saat musim penghujan, nyamuk memiliki lebih banyak tempat untuk berkembang biak dengan cepat.
Sejauh ini, petugas Dinkes-PPKB telah melakukan 42 kali fogging fokus sejak Januari hingga Juli 2023. Wilayah Kecamatan Taman menjadi lokasi fogging paling banyak, dengan 27 kali penyemprotan. Sementara itu, ada 12 fokus fogging di Kecamatan Kartoharjo dan tiga fokus di Kecamatan Manguharjo.
“Intinya, kita harus berupaya meminimalkan gigitan nyamuk,” pungkasnya.
- Fogging Fokus untuk Cegah Penyebaran DB di Kota Madiun Dalam upaya mengendalikan penyebaran DB, Dinkes-PPKB Kota Madiun telah melakukan fogging fokus di lokasi-lokasi yang terdampak. Meskipun fogging efektif membunuh nyamuk dewasa, masyarakat tetap diingatkan untuk aktif dalam gerakan PSN guna mengatasi ancaman jentik nyamuk yang sulit dijangkau oleh fogging.
- 3M Plus, Pedoman Waspada Terhadap Demam Berdarah Dalam menghadapi risiko DB, masyarakat diminta untuk mengamalkan prinsip 3M Plus, yaitu menguras tempat-tempat penampungan air, membersihkannya secara berkala, serta menutup tempat air yang sulit dikuras. Selain itu, gunakan kelambu saat tidur, kenakan baju lengan panjang, dan pakai lotion anti-nyamuk untuk perlindungan tambahan.
- Musim Kemarau Tidak Hentikan Penularan DB Meskipun saat ini adalah musim kemarau, penularan DB masih tetap berlangsung karena nyamuk bisa berkembang biak lebih cepat saat musim penghujan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan proaktif dalam mengatasi permasalahan nyamuk agar dapat mengurangi risiko gigitan nyamuk yang bisa membawa virus DB.
(Demikian ringkasan mengenai lonjakan kasus DB di Kota Madiun dan langkah-langkah pencegahan yang diambil oleh Dinkes-PPKB serta pentingnya peran aktif masyarakat dalam melawan DB.)