Dijelaskan dia, delapan orang itu kemudian dibagi menjadi dua regu. Ini sangat membahayakan jika terjadi kebakaran.
“Ini sangat membahayakan jika terjadi kebakaran hebat di Mamuju. Meski para tenaga kontrak itu mau membantu jika terjadi kebakaran, tetapi tetap tidak bisa menjamin. Apalagi, status mereka tidak jelas,” sambungnya.
Lebih jauh, Randi berharap, ada kejelasan tenaga kontrak Damkar Mamuju. Pasalnya, Damkar Mamuju sangat kurang personel. Sehingga diharapkan, saat terjadi kebakaran masyarakat tidak dirugikan.