KSPPS BMT DAS juga mengimplementasikan akses pembiayaan dengan tarif bagi hasil yang rendah sebagai salah satu strategi untuk mendukung ekspansi usaha dan meningkatkan pendapatan koperasi. Salah satu sumber pembiayaan yang dimanfaatkan adalah Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).
Memanfaatkan Pembiayaan Rendah untuk Ekspansi Usaha Koperasi
Koperasi ini telah dua kali mendapatkan fasilitas pembiayaan dari LPDB-KUMKM. Pertama, pada tahun 2022 sebesar Rp1,1 miliar dengan pencairan bertahap, dan pembiayaan kedua didapatkan pada tahun 2023 sebesar Rp2 miliar. Kedua pembiayaan tersebut hingga kini berstatus kolektibilitas pembayaran lancar.
Selain itu, KSPPS BMT DAS memiliki rencana pengembangan unit usaha produktif dan berencana untuk mengakses kembali pembiayaan dari LPDB-KUMKM. Rencana lainnya adalah menambah jumlah kantor cabang untuk mencapai lebih banyak anggota dan menjadikan koperasi ini lebih modern.
Keserupaannya dengan KSPPS BMT DAS, Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, menyatakan bahwa kemajuan teknologi telah mengubah cara koperasi mempromosikan produk dan layanan mereka. Koperasi dapat memanfaatkan media sosial untuk mencapai target anggota secara lebih efektif dan efisien.
“Melalui teknologi, pemasaran dan promosi produk koperasi dapat membantu koperasi untuk lebih dikenal di masyarakat, sehingga dapat menambah dan meningkatkan jumlah anggota baru,” ungkap Supomo.
Namun, kemajuan teknologi juga membawa tantangan baru bagi koperasi, seperti keamanan data dan keterbukaan data pribadi. Oleh karena itu, koperasi harus terus beradaptasi dan mengembangkan strategi yang tepat dalam memanfaatkan potensi teknologi untuk meningkatkan pelayanan agar dapat dinikmati oleh masyarakat, terutama para anggota.
Untuk itu, pelatihan dan pengembangan menjadi sangat penting bagi anggota koperasi agar mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam mengelola usaha. Koperasi juga dapat menyelenggarakan berbagai kursus online, webinar, atau bekerja sama dengan platform e-learning.
Dengan memanfaatkan teknologi digital dengan baik, diharapkan koperasi dapat memberikan layanan yang lebih cepat, inovatif, dan aman. Pelayanan yang transparan dan akuntabel diharapkan dapat melayani anggota dalam cakupan yang lebih luas dan berdampak signifikan terhadap peningkatan ekonomi nasional, demikianlah yang disampaikan oleh Supomo.
Koperasi Syariah di Indonesia: Tantangan dan Potensi Menuju Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Kesuksesan KSPPS BMT DAS dalam mengakses pembiayaan dari LPDB-KUMKM menunjukkan bahwa skema bagi hasil yang menguntungkan dan pelayanan yang baik dapat menjadi pendorong bagi pertumbuhan koperasi. Melalui sinergi dengan lembaga keuangan dan berfokus pada pemberdayaan anggota melalui pelatihan dan pengembangan, koperasi syariah dapat terus berkembang dan berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi dan sosial anggotanya.
Dengan semakin adaptif dan berdaya saing, koperasi syariah berpotensi menjadi salah satu pilar penting dalam perekonomian Indonesia.