Dari informasi yang diperoleh Memo, masih ada 16 warga yang masih dilakukan pencarian. Banyak spekulasi yang menginformasikan bahwa mereka berada dalam timbunan tanah longsor. Pencarian sempat dihentikan tengah malam, sekitar jam 13.30, Senin dini hari.
Senin pagi, dengan menggunakan alat berat dan peralatan yang diperlukan lainnya, mengevakuasi barang dan bend alain yang berada di lokasi kejadian. Tim gabungan melakukan evakuasi secara manual. Tim tersebut, diantaranya dari BPBD, Tagana, TNI, SAR, Polsek Ngetos, dan relawan.
BPBD Siapkan Dapur Umum
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nganjuk, Senin ini sudah mendirikan dapur umum dan Posko Utama. Dapur Umum dibangun di Depan rumah Kepala Desa Ngetos. Sdang Posko Utama, dibangun di depan Kecamatan Ngetos.
Menurut Kepala BPBD Kabupaten Nganjuk Nafhan Tohawi, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Tagana, TNI, Polres Nganjuk serta puluhan relawan, masih bekerja giat untuk melakukan pencarian 16 orang tersisa yang diperkirakan dalam reruntuhan bangunan dan tanah longsor .
Masih jelas Nafhan, Senin pagi, tim gabungan memulainya dengan melakukan assesment jalan, agar bisa dilalui peralatan berat. Pasalnya, lokasi kejadian tanah longsor dalam kondisi medan yang kurang bersagabat. Lokasinya berada di daerah perbukitan, di wilayah Nganjuk paling selatan dan timur, perbatasan Kediri.
Sebagaimana diketahui, tanah longsor terjadi di Dusun Selopuro Desa Ngetos Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk sekitar jam 18.30 WIB. Longsoran dipicu hujan deras. Pada saat yang sama, banjir juga melanda di 3 kecamatan di wilayah Nganjuk, diantaranya di Kec Loceret, Berbek dan Kecamatan Kota. Tiga Kecamatan tersebut, tepatnya di bawah Kecamatab Ngetos, tempat terjadinya lokasi tanah lopngsor. ( mm )