Dengan demikian, langkah ini diambil sebagai upaya untuk menjaga integritas dan kualitas pengguna di platform tersebut.
Kesulitan Bagi Brand Kecil: Diskon Iklan Twitter Tak Cukup Maknyus
Bagi brand yang enggan atau tidak mampu memenuhi kewajiban membayar iklan sebesar Rp 15 juta per bulan, Twitter memberikan alternatif lain. Mereka dapat memilih untuk membayar biaya langganan sejumlah yang sama untuk mendapatkan tanda centang verifikasi berbayar.
Selain itu, The Wall Street Journal juga melaporkan bahwa Twitter melakukan pemangkasan harga iklan di platform mereka. Contohnya, ada diskon sebesar 50 persen untuk booking iklan baru hingga batas waktu 31 Juli 2023.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar para pengiklan dapat meraih hasil yang maksimal terutama pada momen-momen penting seperti ajang olahraga atau acara besar lainnya.
Menurut laporan dari Engadget, kebijakan baru ini tidak akan berdampak besar bagi brand-brand besar dengan anggaran yang lebih besar. Namun, bagi brand-brand kecil, terutama milik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang anggarannya terbatas, biaya minimum sebesar Rp 15 juta per bulan tentu akan menjadi sebuah beban yang cukup berat.
Perubahan kebijakan Twitter atau X ini telah menjadi perbincangan hangat di kalangan para pengguna dan brand yang aktif di platform tersebut. Hal ini juga menimbulkan beragam pendapat mengenai dampaknya terhadap para pengguna bisnis kecil dan menengah, serta implikasi bagi pasar iklan digital secara keseluruhan.
Kebijakan Kontroversial Twitter (X): Mewajibkan Brand Keluarkan Dana Iklan untuk Pertahankan Tanda Verifikasi
Twitter memberikan diskon iklan sebesar 50 persen untuk booking iklan baru hingga batas waktu tertentu. Langkah ini diambil untuk membantu para pengiklan mencapai hasil maksimal terutama pada momen-momen penting seperti ajang olahraga dan acara besar lainnya.
Meski demikian, perubahan kebijakan ini memberatkan brand-brand kecil, terutama yang merupakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang memiliki keterbatasan anggaran.