Example floating
Example floating
Humaniora

Vitamin D Boleh Langka, Sinar Matahari Tak Pernah Langka

×

Vitamin D Boleh Langka, Sinar Matahari Tak Pernah Langka

Sebarkan artikel ini
Vitamin D Boleh Langka, Sinar Matahari Tak Pernah Langka
Vitamin D Boleh Langka, Sinar Matahari Tak Pernah Langka
Example 468x60

Surabaya, Memo  –  Vitamin D Boleh Langka, Sinar Matahari Tak Pernah Langka.  Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur (Jatim), dr. Sutrisno mengungkapkan kalau sejumlah obat dan vitamin yang dibutuhkan untuk pasien COVID-19 susah didapatkan. Padahal, sekarang ini banyak warga yang sedang isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Sarankan konsumsi Vit D3-5000

dr. Sutrisno menyebut, beberapa obat dan vitamin yang diperlukan bagi pasien isoman ialah obat virus atau antivirus, antioksidan, zinc, Vitamin C dan Vitamin D. Khusus Vitamin D, ia menganjurkan untuk mengonsumsi D3-5000.

“Tapi kalau adanya yang 1.000 ya tidak apa, ditambah berjemur setiap hari saya rasa cukup,” ujarnya saat live Instagram bareng Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Senin (26/7/2021).

Berjemur pagi atau siang hari

Ketika berjemur, kata dr. Sutrisno, ada aturannya. Apabila berjemur pagi hari di bawah jam 10.00 WIB, maka harus lebih dari satu jam. Namun jika berjemur siang hari sekitar 11.00 WIB ke atas, maka cukup dilakukan selama 15-30 menit saja.

“Karena durasi ekspos dengan intensitas cahaya berpengaruh,” ucap dia.

Berjemur lebih baik pagi hari

Kendati ada aturannya, dr. Sutrisno menyarankan supaya masyarakat terutama yang serang terpapar COVID-19 memilih berjemur pada pagi hari saja. Sebab, sengatan matahari pada siang hari banyak dampak negatifnya.

“Idealnya pagi, kalau siang banyak negatifnya terutama di kulit. Tapi ingat kalau berjemur pagi, harus lebih lama,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.