Memo.co.id |
Virus Covid-19 terus bermutasi. Setelah muncul Omicron dan turunannya yakni BA.2 hingga BA.4 dan BA.5, kini muncul lagi Omicron varian BA.2.75. Para ahli khawatir varian ini mungkin dapat menyebar dengan cepat dan kebal terhadap vaksin dan infeksi sebelumnya.
Belum diketahui secara pasti, apakah varian BA.2.75. itu dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius daripada varian Omicron lainnya. Termasuk BA.5 yang menonjol secara global. Ahli belum berani berspekulasi.
“Masih terlalu dini bagi kami untuk menarik terlalu banyak kesimpulan,” kata Direktur virologi klinis di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, Matthew Binnicker, seperti dilansir dari TIME, Selasa (12/7).
“Tapi sepertinya, terutama di India, tingkat penularannya menunjukkan peningkatan eksponensial,” tambahnya.
Belum diketahui apakah varian itu akan mengalahkan BA.5. Mutasi terbaru ini telah terdeteksi di beberapa negara bagian yang jauh di India.
Varian itu juga telah terdeteksi di sekitar 10 negara lain, termasuk Australia, Jerman, Inggris dan Kanada. Dua kasus baru-baru ini diidentifikasi di Pantai Barat AS. Dan Helix mengidentifikasi kasus AS ketiga minggu lalu.
Kekhawatiran lain adalah bahwa perubahan genetik dapat membuat virus lebih mudah melewati antibodi atau protein pelindung yang dibuat oleh tubuh sebagai respons terhadap vaksin atau infeksi dari varian sebelumnya.
Tetapi para ahli mengatakan vaksin dan booster masih merupakan pertahanan terbaik melawan Covid-19 yang parah.
Ahli mengatakan, BA.2.75 adalah pengingat lain bahwa virus Corona terus berkembang dan menyebar. Untuk itu, harus diingat bahwa pandemi belum berakhir. Protokol kesehatan dan vaksinasi adalah senjata terbaik.
