[youtube width=”100%” height=”300″ src=”FhorIz1X9ds”][/youtube]
Luwu Timur, Memo.co.id
Iqbal yang selama ini dijuluki sebagai ‘kolor ijo’ pelaku pembunuh 23 wanita, yang ikut kabur bersama belasan tahanan di Lapas Kelas 1 Makasar, ditembak dalamk pelarian. Pria yang divonis hukuman mati tersebut ditembak saat kejar kejaran di Poso , Sulawesi Tengah, yadi malam.
Agus Melas, pengacara terpidana mati kasus pembunuhan dan penusukan kelamin 23 wanita di Luwu Timur, Ikbal alias Bala alias Kolor Ijo,membenarkan penembakan kliennya. Di beberapa bagian tubuh kolor ijo terdapat luka lubang tertembus peluru. “Iya betul, itu mayat kolor ijo,” kata Agus memastikan bahwa mayat tersebut adalah kliennya, saat di RSUD I Lagaligo.
Kolor ijo pembunuh dan penganiaya puluhan wanita di Luwu Timur tewas tertembak saat ditangkap di Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Dalam berkas perkara, Iqbal terbukti melakukan pembunuhan berencana dan penganiayaan berat terhadap 23 wanita di Luwu Timur.
Bahkan, dari puluhan wanita yang ditusuk alat vitalnya, seorang diantaranya tewas mengenaskan.
Kejahatan yang dilakukan Iqbal terbilang luar biasa atau extraordinary crime.
Ikbal masuk ke rumah warga yang sedang pulas dengan cara mencongkel pintu atau jendela rumah.
Tujuannya menusuk kelamin wanita, tak peduli gadis atau wanita bersuami, kemudian melarikan diri. Ia mengaku melakukan perbuatan keji itu karena sakit hati terhadap wanita.
Mayat kolor ijo sudah tiba di rumah sakit beralamat Jl Sangkurwira, Desa Bawalipu, Wotu, itu.
Pantauan TribunLutim.com, mayat kolor ijo tiba dengan kondisi telanjang, hanya mengenakan kolor hitam. Malam ini, mayat mayat kolor ijo langsung dibawa ke Makassar.
Ikbal kabur bersama Rizal Budiman dan Tajrul Kalibaren dari Lapas Klas 1 Makassar, Makassar, Sulsel pada Minggu (7/5/2017). Kolor ijo menganiaya dan membunuh puluhan wanita di Luwu Timur tewas tertembak saat ditangkap di Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Sebelumnya, dia divonis mati setelah menusuk kelamin 23 perempuan di Luwu Timur menggunakan pisau. Namun, sebelum menjalani ekskusi mati, dia sudah ditembak mati dalam pelarian bersama beberapa tahanan yang kabur dari LP Kelas 1 Makasar , beberapa waktu lalu. ( ed )