Memo.co.id
Jasat warga yang meninggal untuk disemayamkan di pemakaman umum, dilarung warga, melalui sungai yang airnya cukup deras.
Sungai desa Sukoharjo, Kecamatan Pemerihan, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, meluap akibat luapan air hujan yang menguyur kampung itu, tiap hari.
Biasanya, sungai tersebut dangkal dan bisa dilewati lalu lalang warga sekitar. Namun, sejak diguyur hujan, aliran sungai meluber.
Selasa, kemarin, seorang warga yang meninggal dunia, terpaksa dilarung melalui sungai yang meluber tersebut. Sungai itu dilewati para pentakziah, mengantarkan jenazah ke pemakaman umum.
Agar mayat bisa di permukaan air, ban dalam berukuran besar, dijadikan penahan agar jenazah tetap mengambang di atas air. Sedang para pentakziah mengiringi dengan cara menyeberang sungai. Air yang mengairi sungai itu cukup deras, sehingga beberapa warga harus berhati hati.
Jenazah yang ditaruh di atas atas ban pada, Selasa 16 Januari, dikarenakan di kampung itu tidak ada jembatan. Sedang tempat pemakaman umum, lokasinya berada diseberang sungai.
Kepala Desa Pemerihan, Subantoro mengatakan, sungai yang ada di wilayahnya, baru meluap airnya, karena beberapa hari hujan mengguyur desanya.
” Benar, tadi pagi itu, warga baru saja menghantarkan keponakan saya yang meninggal dunia.
Jadi, memang ada warga yang meninggal. Kalau ada yg meninggal, pasti melakukan proses ini, yakni menyeberangkan melalui sungai ke pemakaman sebelah,” kata Subantoro.
Menurut Kepala desa tersebut, memang di desanya tidak ada jembatan. Kondisinya sudah berjalan bertahun tahun. Kami berharap ke pemerintah pusat untuk membangun jembatan disini, tandasnya.