Usulan tersebut, lanjut dia, sejauh ini belum mendapat persetujuan dari pemerintah. Meski begitu, dia memastikan hal tersebut tidak akan mengganggu proses pembangunan yang sudah dijalankan pengembang. Hanya saja pengusaha akan sedikit mengerem laju penjualan. ”Pengusaha akan menghitung komponen-komponen biaya yang mengalami kenaikan,” imbuhnya.
Lebih Andi menyatakan, dari informasi yang dia diterima, keputusan tentang kenaikan harga dan juga pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bisa keluar dalam waktu satu bulan mendatang.
“Kontribusi REI kepada pembangunan pemerintah saat ini cukup berarti. Dari target 1 juta rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, REI menyumbang kurang lebih 30 hingga 35 persen dari daya serap pasar yang ada,” terangnya.
Pihaknya berharap tahun ini bisa membangun sebanyak 12.000 hingga 15.000 unit rumah. Sementara realisasi di tahun lalu mencapai sekitar 13.000 unit rumah. Rumah bersubsidi tersebut tersebar di luar Surabaya. Seperti Gresik, Sidoarjo, Probolinggo dan daerah-daerah lainnya. “Kalau di Surabaya harga lahannya sudah terlalu tinggi,” pungkas Andi.