Ragil pun menjelaskan, keenam orang ini menuntut diadakannya tes ulang yang lebih transparan. Mereka berharap, Kepala Desa Bendosewu dapat mempertimbangkan aspirasi warganya.
“Kami minta tes ulang yang lebih transparan, jujur, dan adil. Kami harap Bapak kepala desa selaku penanggungjawab dan ketua panitia mengabulkan permintaan kami,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bendosewu Isnari membenarkan salah satu peserta tes merupakan anaknya. Kendati demikian, ia mengaku seluruh proses tes sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Iya termasuk dia (anaknya). Tapi dari pemerintah desa tidak ada intervensi untuk hasil tesnya. Karena, dalam penyelenggaraan tes ini kita bekerja sama dengan Unisba. Terkait hasil, itu wewenangnya Unisba,” jelas Isnari.
Ditanya soal permintaan dilakukannya tes ulang, Isnari enggan berkomentar banyak. Ia hanya menjawab belum mengetahui adanya permintaan tersebut. “Soalnitu saya belum tahu,” pungkasnya.