Doni menilai bahwa anak-anak Harimau Benggala seharusnya hidup berdekatan dengan induknya dan tidak berinteraksi dengan banyak orang, terutama untuk tujuan pembuatan konten.
Ia menegaskan bahwa pemerintah harus mengawasi dengan ketat pemeliharaan satwa liar, termasuk Harimau Benggala, untuk tujuan konservasi yang tepat.
Pengawasan terhadap izin dan rekomendasi masuknya satwa liar asing di Indonesia juga perlu ditingkatkan. Doni berpendapat bahwa langkah ini harus diambil agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan hewan, termasuk kasus kematian seperti yang terjadi pada Harimau Benggala.
Doni berharap bahwa pihak yang memberikan rekomendasi dan izin, seperti LIPI, serta instansi seperti Kepolisian, Kejaksaan, dan KPK, dapat melakukan pemeriksaan dengan cermat terhadap kemampuan konservasi dan memastikan bahwa tidak ada praktik jual-beli dokumen semata.
Semua tindakan ini diharapkan dapat mencegah kerugian terhadap satwa liar dan meningkatkan upaya konservasi.
Pentingnya Pengawasan dan Konservasi dalam Kasus Kematian Harimau Benggala
Pemerintah perlu meningkatkan peran serta instansi seperti LIPI, Kepolisian, Kejaksaan, dan KPK untuk melakukan pemeriksaan yang cermat terhadap izin dan kemampuan konservasi pemilik satwa liar.
Kegiatan ini dapat memastikan bahwa tidak ada praktik jual-beli dokumen semata dan mengedepankan upaya konservasi yang serius.
Dengan demikian, kasus kematian Harimau Benggala dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih peduli dan bertanggung jawab dalam menjaga keberlangsungan satwa-satwa langka dan terancam punah di Indonesia.