” Rencananya dari desa akan menganggarkan dana pembangunan makadam jalan sebesar Rp 20 juta yang diambilkan dari dana desa melalui program gotong royong,””imbuhnya.
Dari keterangan itu dibenarkan oleh Yatemo selaku Kepala Desa Klodan bahwa pada anggaran tahun ini pihak desa akan menganggarkan Rp 20 juta untuk makadam jalan.” Ini sifatnya bertahap artinya tahun anggaran berikutnya juga akan direalisasikan kembali,” tegasnya.
Ditempat terpisah dikatakan Sunaryo,SH,MH salah satu anggota DPRD Nganjuk sangat mengapresiasi pengelolaan tiga obyek wisata baru tersebut. Harapan ke depan ditargetkan Desa Klodan harus menjadi desa wisata bisa menyamai potensi yang dimiliki Kota Batu Malang.
” Untuk mengejar itu tentunya keterlibatan pemerintah daerah sangat dibutuhkan,” paparnya.
Sesuai harapan masih dikatakan Ketua Fraksi PDIP ini bahwa jelang dibukanya tiga obyek wisata baru tersebut pihak desa segera membuat kelompok kerja (pokja) yang bergerak dibidang usaha kecil menengah (UKM) yang ditangani langsung oleh kelompok ibu ibu PKK bersama warga. ” produk UKM bisa dijual di lokasi wisata sebagai barang oleh oleh.”Yang pasti bisa meningkatkan taraf ekonomi,” pungkasnya.
Sekedar diketahui masyarakat setempat telah membuat kerajinan tas dari barang bekas. Termasuk pengembangan budidaya tanaman herbal yang bisa di olah menjadi makanan sehat berupa kripik yang berbahan dasar dari daun tanaman herbal. Seperti daun binahong,daun cincau,kemangi,beluntas dan daun pegagan.
Semua hasil kerajinan dan makanan sehat tersebut rencana akan dipatenkan sebagai hasil produk lokal yang nantinya dijual kepada wisatawan sebagai oleh oleh. (adi)