Sejauh ini, polisi telah memeriksa 12 orang saksi, meskipun identitas saksi tidak diungkapkan. Salah satu yang diperiksa adalah perwakilan dari PLN. Keterangan para saksi ini akan digunakan untuk mencocokkan dengan bukti-bukti yang ditemukan di tempat kejadian guna menyimpulkan penyebab kematian korban.
Terkait dugaan penyebab kematian, Hengki menjelaskan bahwa penyidik akan mempertimbangkan empat faktor, yaitu kematian alami, kematian akibat kecelakaan, kematian akibat bunuh diri, atau kematian akibat pembunuhan. Polisi berusaha untuk tidak terpengaruh oleh opini-opini dan fokus pada bukti-bukti yang ada dalam penyelidikan ini.
Sebelumnya, dua jenazah yang merupakan ibu dan anak ditemukan dalam keadaan tinggal kerangka di sebuah rumah di Cinere pada tanggal 7 September. Kejadian ini terungkap ketika seorang satpam komplek bernama Jafar bersama Ketua RT Sony melakukan pemeriksaan terhadap rumah tersebut. Mereka mencium bau yang tidak sedap setelah berhasil membuka pintu garasi rumah.
Hingga saat ini, polisi terus menyelidiki temuan baru, termasuk sebuah senter dan dupa. Selain itu, sebuah file dengan judul ‘to you whomever’ juga ditemukan yang memiliki kesamaan dengan dua surat yang ditemukan di lokasi kejadian. Isinya berisi keluhan tentang apa yang terjadi dalam keluarga ini.
Misteri Kematian Ibu dan Anak di Cinere: Pertemuan Terakhir Setelah 12 Tahun Lalu
Polisi juga telah memeriksa 12 saksi, termasuk perwakilan dari PLN, untuk mencocokkan keterangan mereka dengan bukti-bukti yang ditemukan di tempat kejadian. Dugaan penyebab kematian mencakup beberapa faktor, seperti kematian alami, kematian akibat kecelakaan, kematian akibat bunuh diri, atau kematian akibat pembunuhan.
Proses penyelidikan masih berlanjut, dengan kolaborasi antarprofesi yang melibatkan asosiasi psikologi forensik dan laboratorium forensik untuk mengungkap misteri di balik kematian tragis ini.