Biasanya, bulan Desember identik dengan hujan, tapi di sebagian besar wilayah di Pulau Jawa, termasuk Jabodetabek, yang ada malah cuaca panas dan terik. Ini bikin banyak orang bertanya-tanya, kenapa ya suhunya masih panas padahal udah masuk musim hujan?
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), nggak cuma di Jabodetabek, tapi juga di beberapa wilayah selatan ekuator lainnya, suhu panas dan cuaca terik lagi ngetren.
Dari info yang diunggah di akun Instagram resmi BMKG, mereka jelasin bahwa karena ada pola tekanan rendah di sekitar Laut China Selatan, aliran massa udara basah ke selatan ekuator jadi berkurang. Akibatnya, uap air yang biasanya banyak di daerah itu jadi sedikit, bikin hujan jadi jarang.
“Karena uap airnya dikit di selatan ekuator, awan hujannya di wilayah Jawa – Nusa Tenggara jadi kurang, jadi sinar matahari langsung banget ke bumi di sana,” kata BMKG, seperti yang dikutip Rabu (20/12/2023).
Pengaruh Pola Tekanan Rendah: Cuaca Panas dan Prediksi BMKG
Meskipun di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara cuacanya panas, minggu lalu masih ada hujan lebat di sebagian Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
“Punyanya ada pola tekanan rendah di Laut China Selatan yang bikin pola angin jadi berbelok-belok, bikin awan hujan tambah banyak di sekitar Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi,” kata BMKG.
Menurut BMKG, masih kemungkinan ada hujan lebat di beberapa wilayah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Nah, prediksinya begini nih setelah 23 Desember 2023 menurut BMKG: pola tekanan rendah di Laut China Selatan mungkin bakal lemah dalam tiga hingga empat hari ke depan.