NGanjuk, Memo.co.id
Tragedi bunuh diri dengan cara bunuh diri di rel Kereta Api yang dilakukan pejabat Pemkab Nganjuk, diduga, dilatar belakangi masalah hingga dia mengalami depresi. Dugaan tersebut diperoleh dari penyelidikan petugas kepolisian di NGanjuk, setelah mengevakuasi korban dan melakukan visum di RS Bayangkara NGanjuk.
Kapolsek Sukomoro AKP Sugeng Suhariono mengatakan, korban memang mengalami depresi. ” Sebelum kejadian, yang bersangkutan menghentikan sepeda motor dekat perlintasan kereta. Dia menerima telepon sambil jalan meninggalkan sepeda motornya menuju arah rel kereta,” kata AKP Sugeng Suhariyono.
Sepeda motor Scoopy bernopol AG 2228 XS warna putih diparkir di tepi jalan. Ketika korban mendekati rel kereta api, KA Ranggajati jurusan Jember- Cirebon melaju dengan kecepatan tinggi. Korban malah lari dan menabrakkan diri ke badan kereta api. Karuan saja, tubuh korban terpelanting dan tewas seketika.
Sebagaimana diberitakan Memo sebelumnya, Agus Suprayitno (35) Kabid DPU Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkab Nganjuk, tewas di lintasan rel Kereta Api di Desa Pehserut Kecamatan Sukomoro NGanjuk. Pejabat asal Pace tersebut ditemukan warga tregeletak di tepi rel kerata api. Tak jauh dari tempat tersebut, sepeda motor Scoopy warna putih bernopol AG 2228 KS ditemukan. Diduga motor tersebut milik korban.
Belum jelas, kematian lelaki itu yang mengenakan baju dan celana hitam tersebut kecelakaan atau bunuh diri. Informasi awal, petugas di Satlantas POlres Nganjuk melakukan lidik ke TKP, yakni di lintasan kereta api di Desa Pehserut Kecamatan Sukomoro NGanjuk.
Namun, penyelidikan diambil alih petugas dari Satreskrim Polres Nganjuk. Dugaan sementara, pejabat Cipta Karya itu bunuh diri di rel kereta api. Pasalnya, sepeda motor yang ada di dekat mayat, dalam kondisi tidak mengalami kerusakan. Motor yang diduga milik korban masih utuh.
Petugas melakukan pemeriksaan di celana dan sepeda motornya. Ditemukan kartu elektronik PNS Badan Kepegawaian Nasional, an, Agus Suprayitno. Beberapa petugas ada yang mengenalinya dengan nama Pak Dewo. Kartu identitas tersebut juga diamankan petugas untuk memudahkan penyelidikan.
Ipda Rony Andreas, Kanit Laka Satlantas Nganjuk, membenarkan kejadian penemuan mayat di rel kereta api Sukomoro NGanjuk. Namun, untuk penyelidikannya ditangani oleh Satreskrim Polres NGanjuk, karena korban diduga bunuh diri.” Untuk data dan kronologisnya, menunggu evakuasi,” katanya. ( wing )