Madiun (Memo.co.id) Saat ini kabupaten Madiun menjadi salah satu daerah yang berkontribusi bagi ketahanan pangan secara nasional. Untuk itu menurut Edy Bintarjo kepala Badan ketahanan pangan kabupaten Madiun sistem tata ruang pun perlu diperhatikan dengan baik. Karena ia tidak menginginkan adanya desa penghasil beras, tetapi malah rawan pangan. Edy Bintarjo pun menilai ketahanan pangan ini bersifat lintas-sektor. Ini karena ketahanan pangan dipengaruhi berbagai sektor seperti Infrastruktur, yang berhubungan dengan tersedianya lahan pertanian salah satunya.
“Tetapi ada ancaman disini, maka saya harus ingatkan kembali. Pembangunan tol yang melintasi kabupaten Madiun, ini kan infrastruktur yang memudahkan perdagangan, transport manusia dan juga transport barang. Tetapi ada bahaya yang harus diwaspadai, karena akan ada pertumbuhan perumahan yang semakin besar, pertumbuhan pabrik-pabrik yang semakin banyak, yang memakan lahan pertanian,” ungkap Edy Bintarjo usai outbond di Sarangan minggu (06/0316)
Edy Bintarjo mengatakan, kabupaten Madiun adalah yang berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan, khususnya beras nasional itu “Jadi tantangannya dimasa depan dengan pembangunan infrastruktur yang luar biasa, kita harapkan ada lahan pertanian berkelanjutan. Kemudian bagaimana juga penguatan ketahanan pangan di desa, agar tidak sampai terjadi desa-desa yang rawan pangan. Sekaligus melihat semuanya ini multi-pihak, ada dana desa di bidang infrastruktur. Mudah-mudahan nanti dana desa sudah mengucur, kemudian berbagai infrastruktur di desa tadi, kemudian dengan juga kita memulai ketahanan pangan masyarakat desa. Kita tidak ada lagi desa-desa yang rawan pangan,” paparnya.Edy bin juga
menjelaskan bahwa tidak sedikit permasalahan yang timbul di bidang ketahanan pangan sebagai bagian dinamika pembangunan daerah.
“Pencapaian kabupaten Madiun Bebas Rawan Pangan, memerlukan penanganan yang serius, berkelanjutan melalui integrasi lintas program dan lintas sektor. Yaitu sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor koprasi, sektor pemukiman dan perumahan, perindustrian dan perdagangan, listrik, irigasi, kesehatan,air minumdan pendidikan,” kata Edy Bintarjo. (setyawan dhanny)