Example floating
Example floating
Berita

Target Kilang Pertamina, RDMP Balikpapan Operasional Penuh Tahun 2025

×

Target Kilang Pertamina, RDMP Balikpapan Operasional Penuh Tahun 2025

Sebarkan artikel ini
Target Kilang Pertamina, RDMP Balikpapan Operasional Penuh Tahun 2025
Target Kilang Pertamina, RDMP Balikpapan Operasional Penuh Tahun 2025
Example 468x60

MEMO

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mengungkapkan targetnya untuk menjadikan proyek mega Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan sebagai kilang minyak terbesar di Indonesia dengan kapasitas pengolahan minyak mentah mencapai 360 ribu barel per hari pada tahun 2025.

Selain meningkatkan kapasitas, proyek ini juga bertujuan untuk memperbaiki kualitas bahan bakar dengan standar Euro 5, menurunkan kandungan sulfur hingga 99% dari jumlah semula.

Rahasia Mega Proyek Kilang Minyak Terbesar Indonesia

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menargetkan bahwa proyek mega Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan akan beroperasi penuh pada tahun 2025.

Proyek ini diantisipasi akan menjadi fasilitas pengolahan minyak terbesar di Indonesia, dengan kapasitas total pengolahan minyak mentah yang meningkat sebesar 100 ribu barel per hari (bph), menjadi 360 ribu bph dari kapasitas saat ini sebesar 260 ribu bph.

Taufik Aditiyawarman, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), menjelaskan bahwa selain peningkatan kapasitas kilang minyak, proyek ini juga akan meningkatkan kualitas bahan bakar minyak (BBM) hingga mencapai standar Euro 5.

Dengan standar Euro 5, kandungan sulfur dalam BBM akan berkurang hingga 99%, dari 2.500 ppm menjadi 10 ppm.

“Diharapkan proyek ini akan rampung pada tahun 2025. Dengan demikian, produk yang dihasilkan dari kilang Balikpapan akan memenuhi standar kualitas Euro 5, dengan kandungan sulfur hanya sebesar 10 ppm,” ujar Taufik dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, pada Kamis (21/3/2024).

Taufik menetapkan dua pencapaian besar sebagai tonggak dalam proyek mega Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan pada tahun ini.

Pencapaian pertama adalah revitalisasi unit Crude Distillation Unit (CDU) untuk meningkatkan kapasitas kilang dari 260 ribu barel per hari (bph) menjadi 360 ribu bph.

“Revitalisasi ini diharapkan selesai pada akhir April ini, sehingga produksi tambahan dapat dimulai mulai bulan Mei,” kata Taufik.

Langkah Strategis Menuju Kemandirian Energi

Pencapaian kedua adalah pembangunan unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) untuk meningkatkan profitabilitas kilang dengan mengubah residu menjadi produk bernilai tinggi. Proyek ini diharapkan juga dapat beroperasi pada tahun ini.

“Dengan adanya proses pengolahan yang lebih baik, baik untuk bahan bakar bensin maupun solar, serta produksi LPG dan polipropilen, itulah pencapaian kedua yang kami harapkan,” tambahnya.

Perlu dicatat bahwa proyek RDMP Balikpapan merupakan ekspansi dari kilang minyak Balikpapan yang sudah beroperasi saat ini.

Jika RDMP Balikpapan selesai, kilang ini akan menjadi yang terbesar di Indonesia. Kapasitasnya akan melebihi Kilang Cilacap, yang saat ini merupakan kilang terbesar dengan kapasitas 345 ribu barel minyak per hari (bph).

Kilang Balikpapan diharapkan dapat mengolah 360 ribu barel minyak per hari, meningkat dari kapasitas saat ini sebesar 260 ribu bph.

Dari kapasitas pengolahan minyak mentah tersebut, kilang ini akan menghasilkan 319 ribu barel Bahan Bakar Minyak (BBM) per hari, serta produk Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan bahan baku petrokimia seperti propilen yang digunakan dalam pembuatan plastik.

Tingkatkan Kapasitas dan Kualitas: Kilang Minyak Balikpapan Menuju Standar Internasional

Proyek mega Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang dicanangkan oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menetapkan target ambisius: menjadi kilang minyak terbesar di Indonesia dengan kapasitas pengolahan minyak mentah mencapai 360 ribu barel per hari pada tahun 2025.

Selain mengejar kapasitas yang tinggi, kilang ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas bahan bakar dengan memenuhi standar Euro 5, yang akan menurunkan kandungan sulfur hingga 99%. Dengan dua pencapaian besar yang ditargetkan pada tahun ini, revitalisasi unit Crude Distillation Unit (CDU) dan pembangunan unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC), proyek ini tidak hanya akan meningkatkan profitabilitas kilang, tetapi juga memperbaiki standar kualitas bahan bakar, membawa industri minyak Indonesia ke arah yang lebih modern dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.