Example floating
Example floating
Daerah

Tangkapan Ikan Berkurang, Nelayan Situbondo Mengeluh

Avatar
×

Tangkapan Ikan Berkurang, Nelayan Situbondo Mengeluh

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

[ad_1]

Situbondo, MEMO
Dalam satu bulan terakhir ketersediaan ikan di perairan di Dusun Keperan, Desa Pecinan, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo Jawa Timur mengeluh, dikarenakan tangkapan ikan semakin berkurang.

Rasidi salah satu nelayan menuturkan, faktor penyebabnya antara lain penggunaan alat tangkap tradisional yang dikenal dengan nama Sero.

“Dalam satu bulan ikan berkurang para nelayan di desa kami, mengeluh akhirnya kami mencari penghasilan sampingan dengan menjadi buruh tani untuk menyambung hidup,” ujar Rasidi kepada MEMO, Sabtu (11/5/2019).

Menurut para nelayan di Situbondo, berkurangnya tangkapan ikan tidak terjadi secara global, artinya tidak semua para nelayan di Situbondo mengalami pailit tangkapan ikan, seperti di perairan Panarukan dan Jangkar kabupaten Situbondo justru para nelayan mengaku panen tangkapan ikan.

Berkurangnya tangkapan ikan di dusun Keperan ini berdampak pada perekonomian. Semenjak tangkapan ikan berkurang warga nelayan di dusun tersebut merekam terpaksa kerap menggadaikan perabot rumah dan barang -barang yang bisa di jual untuk mendapatkan uang, sekadar untuk mencukupi kebutuhan.

Namun ada beberapa kalangan pemerhati ekonomi berpendapat sebagian sangat intens di sekitar perairan Situbondo ini kalau ikan-ikan di perairan dasar semakin berkurang itu bisa jadi karena penyebabnya adalah penggunaan alat tangkap ikan yang disebut Sero, karena ikan-ikan yang belum dewasa ikut terambil dan langsung dijual,” ungkap Musro salah satu pemerhati ekonomi di Situbondo.

Menurutnya, dampak penggunaan alat tangkap Sero ini masih terus berlangsung dan dirasakan dampaknya.

“Bisa dicek dimana-mana ikan di perairan Situbondo sudah sangat berkurang. Nelayan yang kami temui banyak mengeluhkan hal ini sampai sekarang.” kata Musro.

Selain itu, Penggunaan Sero ini pada kenyataannya memang masih umum digunakan, karena dianggap sebagai warisan turun temurun dan hasilnya pun jauh lebih banyak dibanding penggunaan alat tangkap konvensional.

“Kita sering menyampaikan hasilnya kedinas terkait” tambahnya.

Musro dan sejumlah warga nelayan berharap ada upaya dari pemerintah daerah maupun pusat, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan memberi solusi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan di Situbondo.

Terpisah di katakan Dafir Warga Situbondo menilai, Tidak hanya terkait alat tangkap, sejumlah nelayan juga mengeluhkan semakin meningkatnya aktivitas penangkapan ikan nelayan dari luar daerah yang masuk ke perairan wilayah peraiaran Situbondo.

“Berdasarkan laporan dari warga selama ini banyak nelayan mengeluhkan ikan yang semakin berkurang karena masuknya nelayan dari luar dengan menggunakan kapal pelingkar.

Menurut Dafir, meski kapal pelingkar ini jauh dari wilayah tangkap mereka namun keberadaan mereka di lautan lepas dengan jaring tangkap yang luas menghalau pergerakan ikan dari menuju wilayah tangkap mereka.

Dampaknya, nelayan lokal sudah semakin sulit untuk mendapatkan ikan. Mereka bahkan harus melaut lebih jauh lagi, hingga 10 mil ke tengah laut, sebelum akhirnya mendapatkan hasil tangkapan yang cukup, padahal dulunya tidak harus sejauh itu.(edo)

The post Tangkapan Ikan Berkurang, Nelayan Situbondo Mengeluh appeared first on Memo Surabaya.

[ad_2]

Source link