Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Djuhandhani Rahardjo Puro, mengumumkan bahwa Rocky Gerung, seorang akademisi, akan segera diundang ke Bareskrim pada hari ini. Pengundangan ini dilakukan dalam rangka meminta klarifikasi terkait kasus yang disebut sebagai “bajingan tolol” yang diduga telah mencemarkan nama baik Presiden Joko Widodo.

Djuhandhani menjelaskan lebih lanjut, “Pada tanggal 4 September 2023, penyidik akan mengundang Saudara Rocky Gerung untuk memberikan keterangan klarifikasi.” Ini merupakan langkah yang diambil dalam proses penyelidikan kasus ini.

Selain itu, Djuhandhani juga mengungkapkan bahwa pihak berwenang telah menangani 24 laporan yang diajukan terhadap Rocky Gerung dalam konteks kasus yang sama. “Dari 24 laporan tersebut, polisi telah melakukan Berita Acara Interview (BAI) terhadap 72 saksi dan 13 ahli,” jelasnya.

Langkah Tegas Bareskrim Polri dalam Menghadapi Rocky Gerung

Sebelumnya, Djuhandhani juga mencatat bahwa Bareskrim Polri telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus yang melibatkan pernyataan kontroversial yang diucapkan oleh Rocky. “Pemeriksaan sudah berlangsung baik di Dittipidum maupun di berbagai wilayah, karena seluruh penyidik dari Dittipidum hingga penyidik wilayah kita libatkan dalam proses ini,” ungkapnya saat ditanya pada tanggal 10 Agustus.

Namun, pada saat itu, Djuhandhani menyatakan bahwa Rocky belum dipanggil karena proses pemeriksaan terhadap saksi harus diselesaikan terlebih dahulu. “Semua masih dalam tahap berjalan, baik di Mabes maupun di Satwil, sehingga saya belum dapat menjelaskan dengan pasti,” tambahnya.