“Nanti, setelah beberapa waktu berlalu, kita akan melihat apakah saya akan memiliki kesempatan untuk mendaftar kembali ke PDIP setelah kesalahan saya diampuni,” tambahnya.
Di sisi lain, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, juga mengomentari pemecatan Budiman.
Andi mengaku terkejut mendengar berita pemecatan tersebut. Ia bahkan berpendapat bahwa keputusan ini terlalu berlebihan.
“Ini adalah masalah internal dari partai lain. Namun, saya merasa perlu berkomentar tentang pemecatan Budiman Sudjatmiko, yang menurut saya sangat mengagetkan. Karena yang hilang bukan hanya Budiman, tetapi juga visi demokrasi dalam partainya. Ini tampaknya adalah tindakan yang berlebihan,” cuit Andi di akun Twitternya pada hari Jumat (25/8).
Sikap Budiman ini juga berbeda dengan keputusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang telah mendukung Ganjar Pranowo dalam pemilihan presiden tahun 2024. Budiman lebih memilih untuk memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto.
Politikus Budiman Sudjatmiko Tidak Segera Bergabung dengan Partai Setelah Dikeluarkan oleh PDIP: Dukungan untuk Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024
Dalam menghadapi pemecatan dari PDIP, Budiman Sudjatmiko memilih untuk tetap teguh pada pendiriannya. Meskipun ia menyatakan bahwa ia mungkin akan menjalani masa lajang sebagai ekspresi kesedihan atas pemecatannya, Budiman tidak menutup pintu untuk berdamai kembali dengan PDIP di masa depan.
Sementara itu, reaksi terkejut datang dari Andi Arief, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, yang merasa bahwa pemecatan Budiman adalah tindakan yang berlebihan. Konflik internal PDIP ini menambah kompleksitas dalam peta politik menjelang Pilpres 2024, dengan Budiman tetap setia pada dukungan untuk Prabowo Subianto.