“Keduanya telah menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Palembang tahun 2021 lalu, dan telah divonis bersalah oleh majelis hakim tentang melakukan tindak pidana korupsi,” ungkapnya.
Dalam vonis yang ditetapkan majelis hakim tersebut, lanjut Zulkifli, terpidana Mujarab divonis dengan hukuman pidana penjara selama sembilan tahun, dan Arif Firdaus dikenakan hukuman pidana penjara selama 15 tahun, serta uang pengganti senilai Rp6 miliar.
“Mujarab yang sejak putusan tersebut kimi sudah menjalani masa hukumannya. Sedangkan Arif masih buron sampai saat putusan tersebut dibacakan. Karena menerapkan in absentia terhadap Arif sebab sejak penyidikan dia sudah kabur,” kata Zulkifli.
Dalam penangkapan terpidana Arif Firdaus kemarin, Tim Tabur Kejati Sumsel dan Kejagung mendapatinya di sebuah pondok pesantren di Kampung Babakan Pameungpeuk, Desa Wanasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. “Saat ini terpidana sedang dipersiapkan di Kejati Sumsel, kemudian akan diserahkan ke Lapas Pakjo Palembang, untuk menjalani hukumannya,” katanya.