Dia menjelaskan, para pencinta sesama jenis yang ingin hadir akan diberikan kupon atau disuruh membayar Rp 150 ribu. Setelah itu, mereka bisa menikmati keindahan dan keasyikan pesta seks tersebut.
“Sebenarnya, di LGBT itu bukan komunitas sih bilangnya. Ya, cuma temen geng aja. Nah, biasanya kebanyakan emang suka ngadain sex party gitu. (Rp 150 ribu) Itu harga rata tata. Tapi lo bisa bercumbu sepuasnya,” papar P.
Informasi tersebut tampaknnya didengar oleh ormas keagamaan FPI Jakarta. Salah seorang anggota FPI berusaha masuk ke lokasi yang biasa dijadikan transaksi dan pesta seks para pria gay. Dia berkali kali dilarang keamanan apartemen kaena anggota FPI tesebut dicurigai sebagai personil di kepolisian. Setelah ditunjukkan identitasnya, petugas apartemen baru yakin jika dia bukan petugas dari kepolisian.
Akhirnya, dia berhasil masuk dan naik ke lantai 7 apartemen itu. Begitu masuk di sebuah lokasi, dia dikejutkan dengan pandangan pesta seks para kaum gay. Seluruhnya telanjang bulat dan saling bercumbu. Anggota FPI yang menyamar anggota gay itu akhirnya bersembunyi di kamar kecil. Di kamar kecil itulah, dia menghubungi beberapa temannya sesama anggota FPI untuk masuk di lantai 7 apartemen tersebut karena ada pesta seks sesama jenis dan dilakukan secara massal.
Namun, 50 anggota FPI dan petugas di Polsek Pancoran tidak bisa masuk ke atas, sehingga petugas kesulitan naik ke lantai atas. Tapi berbagai upaya dilakukan sehingga 13 pria gay berhsail diamankan di bawa ke POlsek Pancoran. Saat diamankan , belasan pria gay tersebut sibuk dan bingung menutupi auratnya karena kondisi telantang bulan. Barang bukti berupa 17 unit handphone, dua bungkus kondom, Obat ARV untuk pengidap HIV AIDS, dan kertas undian permainan, diamankan jajaran Polsek Pancoran. ( nu)