Foto : Petugas tim medis dari polres kediri ketika melakua evakuasi dan olah tempat kejadian perkara atas meninggalnya Sudarmadi di rumahnya.
Kediri Memo.co.id
Sungguh nekat dengan apa yang dilakukan Sudarmadi (55) warga Desa Klanderan, Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Pria paruh baya itu memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pintu dapur rumahnya. Kejadian ini diduga kerana korban merasa tidak sanggup melanjutkan hidup setelah terkena sakit stroke.
Dari informasi yang dihimpun oleh Memo.co.id awalnya peristiwa ini diketahui sekitar pukul 07.00 WIB oleh Suwawi (38). ketika itu Suwawi yang adik korban datang ke rumah Sudarmadi dengan maksud untuk mengantarkan sarapan pagi. Dalam keseharian korban tinggal bersama ibunya dan pada saat kejadian ibunya tidak ada dirumah.
Alangkah terkejutnya Suwawi pagi itu saat melihat kakaknya dalam keadaan menggelantung di pintu dapur. Melihat hal tersebut Suwawi dengan spontan berteriak dan memberitahu kakaknya yang lain yakni Sunardiono (51) yang tinggal bersebelahan dengan rumah korban.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara petugas menemukan beberapa kejanggalan. Diantaranya terdapat luka di kelopak bawah alis, kemudian lidah korban tidak menjulur. Selain itu anus korban tidak mengeluarkan kotoran, namun baru keluar setelah di tekan. Korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum.
“Hasil visum menunjukkan tidak ada tanda penganiayaan. Korban meninggal dunia murni gantung diri,” Ungkap Kapolsek Plosoklaten AKP Suharsono.
AKP Suharsono menambahkan mengenai tidak keluarnya kotoran tersebut berdasarkan keterangan dokter dikarenakan korban mengalami sakit stroke. Hal tersebut dikuatkan dengan keterangan keluarga korban yang mengaku jika sudah dua bulan ini korban mengalami sakit stroke.
Selain itu berdasarkan keterangan keluarga korban, selama satu minggu ini Sudarmadi menunjukkan gelagat yang anek. Dia menyembunyikan pisau di bawah bantal. Selain itu Sudarmadi juga meminta obat sakit kepala yang dicampur dengan sprite dan berkata bahwa hidupnya sudah tidak lama lagi.
“Sebelum kejadian ibu korban mengetahui jika anaknya membawa jarik, namun selang beberapa menit dia mengetahui anaknya sudah gantung diri menggunakan jarik tersebut,” terang AKP Suharsono.(wing/bs)