Menurutnya, imbas dari sanksi terhadap Rusia oleh negara barat dan invasi ke Ukraina terhadap FDI Rusia tidak akan signifikan mempengaruhi kinerja investasi sepanjang 2022. Namun, yang perlu diperhatikan justru tren investasi tidak langsung dari negara Uni Eropa khususnya Eropa Timur bisa melemah ke Indonesia.
“Bisa delay atau bahkan cancellation dan itu nilai nya cukup besar,” ungkapnya.
Di sisi lain, Bhima menyebut, peluang dalam mengambil alih investasi yang masuk ke Rusia sangat terbuka lebar. Misalnya Rusia merupakan produsen pupuk pertanian yang cukup besar dengan nilai per tahun USD 7 miliar.