“Selain itu komunikasi-komunikasi lain yang saya lakukan antara lain dengan Presiden Palang Merah Internasional, dengan UNOCHA (Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa), Sekjen UNCTAD (Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perdagangan dan Pembangunan), dengan Menteri Luar Negeri Turki, dan paling terakhir saya lakukan pembicaraan telepon dengan Sekjen PBB (Antonio Guterres),” tambahnya.
Seperti yang diketahui, kedatangan Presiden ke Ukraina ini membawa misi perdamaian. Di Kyiv, Presiden Jokowi akan bertemu sejawatnya dari Ukraina Volodymyr Zelenskyy, untuk berdialog dalam rangka perdamaian.
“Setelah dari Jerman, saya akan mengunjungi Ukraina dan akan bertemu dengan Presiden Zelenskyy. Misinya adalah mengajak Presiden Ukraina, Presiden Zelenskyy, untuk membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian, untuk membangun perdamaian, karena memang perang harus dihentikan dan juga yang berkaitan dengan rantai pasok pangan harus diaktifkan kembali,” ujar Presiden dalam keterangannya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, sebelum lepas landas, Minggu (25/6/2022).
Selepas kunjungan ke Ukraina, Presiden Jokowi akan menuju Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga mengusung misi perdamaian yang sama dan mengajak Presiden Putin untuk membuka ruang dialog dan menghentikan perang.
“Sekali lagi, dengan misi yang sama saya akan mengajak Presiden Putin untuk membuka ruang dialog dan sesegera mungkin untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang,” lanjutnya.