MEMO, Nunukan: Dalam langkah revolusioner ini, Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Kalimantan Utara memiliki peran sentral.
Dengan pengembangan sektor-sektor prioritas seperti pertanian dan makanan minuman halal, serta fesyen muslim dan pariwisata ramah muslim, Kaltara berpotensi mewujudkan visi Wapres.
Pemanfaatan peluang kerja sama dengan Malaysia, yang telah berhasil menerapkan ekonomi dan keuangan syariah, menjadi pendorong tambahan dalam perubahan ini.
Potensi Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk Mengubah Wajah Kalimantan Utara
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan bahwa ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi yang besar untuk menjadi sumber pertumbuhan baru di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara).
Tujuan dari hal ini adalah menjadikan Kaltara sebagai pusat perhatian nasional, dengan harapan dapat menjadi vitrine utama untuk menampilkan produk-produk unggulan Indonesia.
Wakil Presiden Ajak UMKM Kaltara Manfaatkan Peluang Bisnis Syariah dengan Malaysia
Beliau menekankan, “Mari kita kembangkan dan perkuat sektor-sektor prioritas yang berkaitan dengan rantai nilai halal, seperti pertanian dan makanan minuman halal. Selain itu, sektor fesyen muslim dan pariwisata ramah muslim juga perlu diperhatikan di Kalimantan Utara.” Ujaran ini diungkapkan oleh Wapres saat menghadiri acara pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Kalimantan Utara, yang berlangsung di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, pada hari Kamis, 3 Agustus 2023.
Wapres juga mendorong adanya kerja sama dalam sektor ekonomi dan keuangan syariah dengan Malaysia, negara tetangga yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Nunukan. Beliau percaya bahwa aktivitas bisnis yang telah berjalan sejauh ini haruslah mendorong pemanfaatan peluang kerja sama oleh para pelaku usaha syariah.
Dengan penuh keyakinan, Wapres menyatakan, “Kami berharap para pelaku usaha syariah, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Utara, terus didorong untuk tumbuh dan berkembang. Masyarakat di wilayah ini tentunya sudah akrab dengan aktivitas bisnis dan perdagangan dengan negara tetangga.”