Asydhad juga memberikan apresiasi kepada Direktur Utama Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, mengingat bahwa Cak Munir telah lama menjadi bagian dari PWI sejak awal karirnya sebagai wartawan. Dia berharap Cak Munir sukses dalam pemilihan Ketua Umum PWI dan mampu memperjuangkan kebebasan pers yang bertanggung jawab serta mendorong pembentukan aturan terkait hak penerbit.
Titin Rosmasari, Sekretaris Jenderal Forum Pemred, juga mengajukan pertanyaan tentang visi dan misi Cak Munir dalam kontestasi Kongres PWI. Cak Munir menjelaskan bahwa alasan dia mencalonkan diri adalah untuk mengembalikan martabat PWI sebagai organisasi pers terbesar di Indonesia yang saat ini memiliki sekitar 20 ribu anggota.
Dia menekankan bahwa keterlibatannya dalam PWI telah dimulai sejak tahun 1991 dan mencatat peran pentingnya dalam pengurus PWI Jatim selama bertahun-tahun. Pada kesempatan yang sama, Yura juga mengingatkan agar Cak Munir tidak terlibat dalam politik uang selama kontestasi tersebut.
Cak Munir Bersiap Pimpin PWI Pusat: Perubahan Menuju Era Digitalisasi
Dalam pertemuan yang berlangsung, Cak Munir berhasil mendapatkan dukungan kuat dari Dewan Pengurus Forum Pemred untuk pencalonannya sebagai Ketua Umum PWI. Mereka tidak hanya berkomitmen untuk mendukungnya dalam pemilihan, tetapi juga mendorongnya untuk berinteraksi dengan Dewan Penasihat dan Dewan Pengawas Forum Pemred.
Cak Munir, seorang tokoh dengan sejarah panjang di PWI, memiliki tekad untuk mengembalikan martabat PWI sebagai organisasi pers terkemuka di Indonesia. Dengan visi dan misi yang kuat, serta komitmen untuk menghadapi tantangan digitalisasi, Cak Munir tampaknya siap memimpin PWI menuju masa depan yang lebih cerah.