Jakarta, Memo.co.id
Putri tokoh masyarakat di Kecamatan Cisaat, Sukabumi, kabur tunggang langgang dari sebuah kamar kos-kosan di wilayah Cisaat, setelah kawasan tersebut digrebek polisi. Remaja brinisal Rz (19) itu digrebek warga bersama dua remaja putri lainnya di kos kosan pria.
Namun, setelah lari sepanjang 1 km dan tenaga habis, Rz dengan mudah digelandang polisi ke Mapolsek Cisaat, Resort Sukabumo. Remaja putri itu ngaku malu jika ketahuan orangtuanya, setelah digrebek warga . Dugaan kuat, mereka di kos kosan pria karena berbuat cabul.Karena seringnya aksi mereka, warga curiga dan menggrebek bersama petugas di Polsek setempat.
Cerita bermula saat Rz digelandang warga karena kedapatan berada di dalam sebuah kamar kosan bersama dua orang perempuan sekitar pukul 15.00 WIB, sementara kosan tersebut hanya dikhususkan untuk penghuni pria.
“Saat digrebek warga, si Rz ini kedapatan tengah bersama dua orang perempuan. Saat digrebek itu dia juga sempat berusaha melarikan diri karena takut dipukuli warga padahal saat itu sudah ada anggota kita. Setelah dibawa ke kantor dan petugas kita sedang interogasi eh dia malah kabur lagi,” kata Kapolsek Cisaat Kompol Warsito kepada wartawan.
Aksi kejar-kejaran antara polisi dan Rz tak terhindarkan, remaja tersebut berlari hingga sejauh 1 kilometer dari kantor Polsek Cisaat. Karena kehabisan tenaga Rz akhirnya menyerah dan pasrah saat kembali dibawa ke kantor polisi oleh petugas.
Rz akhirnya mengaku terpaksa lari karena takut perbuatannya diketahui kedua orang tuanya. Menurut Warsito, kedua orang tua Rz adalah tokoh masyarakat sekaligus pemilik yayasan di daerah Kecamatan Caringin. (nu)
