MEMO,Jakarta : Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) berencana melakukan pemerataan cadangan beras pemerintah (CBP) dengan memindahkan stok ke wilayah Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan beberapa wilayah di Kalimantan.
Langkah ini diambil guna memastikan stok beras tersedia merata di seluruh daerah yang membutuhkan tambahan pasokan beras.
Daerah dengan Kekurangan Stok Beras: Perum Bulog Pindahkan Cadangan ke Sana
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) akan melakukan redistribusi cadangan beras pemerintah (CBP) untuk memastikan stok beras tersedia merata di seluruh wilayah.
Hal ini diungkapkan oleh Sopran Kennedy, Divisi Manajemen Logistik Perum Bulog, dalam pernyataannya yang diterima RRI pada Jumat (30/6/2023). Menurutnya, wilayah-wilayah yang mengalami kekurangan stok seperti Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan beberapa wilayah di Kalimantan akan mendapatkan tambahan stok beras.
Wilayah-Wilayah yang Memerlukan Pemindahan Cadangan Beras: Fokus Perum Bulog
Sopran juga menyebutkan beberapa wilayah yang membutuhkan tambahan cadangan beras, antara lain Papua dengan stok saat ini sebanyak 19.092 ton, NTT dengan stok 15.195 ton, Kalimantan Selatan dengan stok 3.727 ton, Kalimantan Tengah dengan stok 5.919 ton, Kalimantan Barat dengan stok 8.606 ton, dan Kalimantan Timur dengan stok tersisa 5.791 ton.
Selain itu, beberapa daerah seperti Jawa Barat dengan stok 114.252 ton, Jawa Timur dengan stok 69.775 ton, DKI Jakarta dan Banten dengan stok mencapai 55.051 ton, serta Jawa Tengah dengan stok cadangan sebanyak 53.870 ton, juga akan mengalami pemindahan cadangan beras.
Dengan adanya redistribusi ini, diharapkan stok beras dapat tersedia dengan lebih merata di seluruh wilayah yang membutuhkan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Perum Bulog bertanggung jawab dalam mengelola distribusi dan pemerataan cadangan beras ini demi menjaga ketersediaan bahan pangan strategis di Indonesia.
Dalam upaya menjaga ketersediaan bahan pangan strategis di Indonesia, Perum Bulog melalui Divisi Manajemen Logistiknya, Sopran Kennedy, mengumumkan rencana pemerataan cadangan beras pemerintah. Beberapa wilayah seperti Papua, NTT, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur akan menerima tambahan stok beras.