Sejumlah pengendara motor dikejutkan oleh kejadian yang tidak terduga saat mereka terjaring dalam uji coba razia uji emisi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur, pada hari Jumat (25/8). Polisi tiba-tiba menghentikan kendaraan roda dua dan roda empat secara acak, kemudian membawa mereka ke sisi jalan untuk menjalani uji emisi.

Para pengendara dengan patuh mematikan mesin kendaraan mereka dan mendorong motor mereka menuju ke tenda biru yang telah disiapkan. Beberapa petugas dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah bersiap dengan berbagai alat uji emisi yang diperlukan.

Setelah itu, petugas-petugas ini meminta setiap pengendara untuk menyerahkan STNK kendaraan mereka sebelum menjalani uji emisi. Terlihat bahwa sebagian besar pengendara masih mengenakan helm mereka. Beberapa di antara mereka tampak tenang, namun ada juga yang mulai merasa kesal saat menunggu hasil uji emisi.

Romadhon, salah satu pengendara yang terjaring dalam razia uji emisi, jelas terlihat marah. Baginya, kehadiran razia ini sangat merugikan karena mengganggu perjalanannya menuju tempat kerja.

“Ini sangat mengesalkan. Saat kita berusaha untuk bekerja sesuai aturan, tapi malah menjadi terlambat. Siapa yang akan bertanggung jawab atas ini? Ini sangat mengganggu, benar-benar menghambat pekerjaan,” ujar Romadhon dengan nada tinggi.

Meskipun kendaraannya akhirnya lolos dalam uji emisi, Romadhon tetap merasa bahwa razia ini seharusnya tidak dilakukan pada jam-jam sibuk, sehingga tidak mengganggu para pekerja.

Pengendara Marah: Razia Uji Emisi DKI Jakarta Picu Pro dan Kontra

“Seharusnya mereka tidak melakukan ini pada jam-jam kerja, atau setidaknya tidak lebih dari pukul 10 pagi. Tindakan ini sangat disayangkan,” tambahnya.

Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Wamin, yang juga merasa emosi karena harus membuang waktu sekitar 20 menit untuk menjalani uji emisi. Padahal, dia tengah berusaha untuk berangkat bekerja dengan cepat.

“Saya bekerja juga sangat sulit mengatur waktu ini. Saya tidak tahu bahwa hal seperti ini akan terjadi. Saya sedang dalam perjalanan untuk bekerja dan sekarang saya terlambat. Ini benar-benar mengganggu saya,” keluhnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya menggelar razia uji emisi percobaan di lima wilayah Jakarta pada hari ini. Namun, perlu dicatat bahwa razia uji emisi ini masih bersifat sosialisasi, sehingga polisi belum memberlakukan sanksi denda terhadap kendaraan yang tidak lolos uji emisi.

Sanksi tilang akibat uji emisi baru akan mulai berlaku secara serentak mulai 1 September hingga 30 November 2023. Kendaraan roda dua yang tidak lolos uji emisi akan dikenai sanksi tilang sebesar Rp250 ribu, sementara kendaraan roda empat akan dikenai sanksi tilang sebesar Rp500 ribu.

Razia Uji Emisi di Jakarta: Kendaraan Terjaring, Pengendara Kesal