“Jika ada yang tertarik untuk membeli, kami akan melayani, tetapi fokus utama kami di sini adalah untuk memamerkan koleksi kami,” jelasnya.
Erin juga mengungkapkan bahwa dia lebih sering melakukan jual-beli atau mencari uang kuno melalui media sosial. Dia memiliki akun Facebook yang cukup dikenal, sehingga banyak orang yang menghubunginya untuk menjual koleksi uang kuno mereka.
Meskipun transaksi secara online memiliki risiko, Erin tidak kehilangan semangat dalam berbisnis dengan uang kuno. Dia bahkan menceritakan pengalamannya yang tidak menyenangkan ketika dia tertipu dengan jumlah jutaan Rupiah oleh seorang penjual yang tidak mengirimkan barang setelah pembayaran.
Namun, hal tersebut tidak membuatnya berhenti. Menurutnya, penghasilan dari bisnis ini cukup untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, dengan omset bersih mencapai Rp 20 juta per bulan.
Kuno: Harta Berharga dalam Festival Rupiah Berdaulat Indonesia
Ferbi adalah wadah yang sempurna bagi para penggemar numismatik untuk memamerkan harta berharga mereka. Erin Suhandini dari Depok, salah satu kolektor uang kuno yang berpartisipasi, memberikan kita pandangan unik tentang dunia numismatik.
Dalam festival ini, uang kuno dari berbagai tahun penerbitan dipamerkan, tetapi yang paling mencuri perhatian adalah seri wayang 1937-1938, yang bisa memiliki harga jual fantastis hingga Rp 100 juta. Namun, harganya sangat dipengaruhi oleh kondisi uang tersebut.
Meskipun banyak yang lebih suka bertransaksi secara online, Erin memperingatkan tentang risiko yang terlibat. Meski demikian, bisnis uang kuno ini tetap menjadi sumber penghasilan yang cukup menguntungkan baginya, dengan omset bulanan mencapai Rp 20 juta.
Festival ini bukan hanya tentang memamerkan koleksi berharga, tetapi juga tentang dedikasi, pengetahuan, dan kisah di balik setiap lembar uang kuno yang indah.