Penting untuk dicatat bahwa Arus Sirkumpolar Antartika (ACC) di Antartika adalah arus laut terbesar di dunia, dan perannya sangat penting dalam mengatur iklim global.
Melalui model komputer yang canggih ini, para peneliti berhasil mengungkapkan bahwa perubahan iklim yang terjadi tidak berdampak sama bagi semua spesies. Misalnya, iklim di Semenanjung Asia Tenggara dan Indonesia lebih cenderung hangat dan lembab, sementara di Australia terdapat musim dingin yang kering.
Perbedaan iklim ini akhirnya memengaruhi kemampuan adaptasi dari makhluk hidup di wilayah-wilayah tersebut. Spesies yang berada di wilayah Asia dapat dengan lebih mudah beradaptasi di Indonesia, melintasi garis Wallace, dan berpindah ke wilayah Australia. Namun, hal yang sama tidak berlaku untuk spesies yang berasal dari benua Australia.
Garis Wallace dan Kehidupan di Nusantara: Misteri Spesies Asia yang Melintasi Batas
Dalam perjalanan panjang penelitian selama 160 tahun, garis Wallace tidak lagi menjadi pembatas yang tak terlampaui bagi spesies. Penelitian ilmiah yang menggunakan model komputer canggih telah mengungkapkan bahwa perubahan iklim ekstrem yang dipicu oleh aktivitas tektonik telah memungkinkan spesies Asia untuk beradaptasi dan menyeberangi garis Wallace, berpindah ke zona Australia.
Namun, hal ini tidak berlaku untuk spesies yang berasal dari benua Australia. Hal ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana lingkungan dan perubahan iklim memengaruhi evolusi dan adaptasi spesies di wilayah ini.
Kesimpulan ini memperjelas bagaimana kehidupan di wilayah Nusantara terbentuk dan terus berkembang melalui perubahan-perubahan iklim yang telah terjadi selama jutaan tahun. Dengan pemahaman ini, kita dapat lebih menghargai kompleksitas dan keanekaragaman hayati di Indonesia dan sekitarnya.