Cuti melahirkan seharusnya menjadi waktu untuk pemulihan fisik dan mental bagi ibu pasca melahirkan guna mengurangi risiko depresi postnatal. Sementara itu, bagi bayi, cuti melahirkan memberikan manfaat dengan memberikan pemberian ASI yang optimal.
ASI dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi, mengurangi risiko kematian, dan mendukung perkembangan otak.
Namun, Naomi menekankan bahwa kebijakan cuti melahirkan tidak hanya bermanfaat bagi ibu dan anak, tetapi juga dapat berdampak positif bagi perusahaan atau pemberi kerja.
“Pemberi kerja juga mendapatkan manfaat dari kebijakan ini. Bayi lebih sehat, sehingga tingkat izin orang tua lebih rendah, dan pekerja lebih termotivasi untuk kembali bekerja karena merasa mendapatkan dukungan penuh dalam menyusui,” ungkap Naomi.
Manfaat Kebijakan Cuti Melahirkan: Dukungan Terhadap Pemberian ASI dan Kesejahteraan Ibu dan Anak
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, terlihat dengan jelas bahwa kebijakan cuti melahirkan memiliki dampak positif yang berkelanjutan. Ibu yang mendapatkan kesempatan untuk cuti melahirkan memiliki peluang lebih besar untuk memberikan ASI eksklusif dan mendukung perkembangan bayi yang lebih baik.
Tidak hanya itu, cuti melahirkan juga berdampak positif pada perusahaan atau pemberi kerja, dengan tingkat absensi orang tua yang lebih rendah dan karyawan yang lebih antusias. Oleh karena itu, penting bagi negara-negara untuk mempertimbangkan memperpanjang durasi cuti melahirkan sesuai dengan rekomendasi WHO, demi kesejahteraan ibu, anak, dan masyarakat secara keseluruhan.