Dia lebih memilih memasarkan produknya melalui pameran atau ekspor langsung ke luar negeri, mengingat banyaknya masyarakat asing yang lebih menyukai gaya modern yang cocok dengan produknya.
Namun, tantangan muncul saat pandemi Covid-19 merebak. Lonjakan permintaan produk CV Siji Lifestyle terjadi ketika banyak orang bekerja dari rumah dan mulai mendekorasi rumah mereka untuk menciptakan ruang kerja yang nyaman.
Hal ini menyebabkan lonjakan pesanan, namun, sumber daya manusia terbatas karena karyawan juga bekerja dari rumah.
Selain itu, terdapat kendala dalam pengiriman produk akibat kelangkaan kontainer selama pandemi Covid-19. Hal ini mengakibatkan masalah cash flow, di mana barang-barang yang diproduksi tidak dapat dikirimkan karena harga kontainer yang melambung tinggi.
Untuk mengatasi masalah ini, CV Siji Lifestyle memutuskan untuk mendapatkan bantuan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui Program Coaching for New Exporter (CPNE) dan Program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) UKM.
Program-program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing serta memberikan stimulus kepada pelaku usaha berorientasi ekspor.
Sejauh ini, PKE untuk UKM telah mengalokasikan dana nyaris Rp1 triliun dalam 3 tahun secara bertahap untuk mendukung pelaku usaha seperti CV Siji Lifestyle.
CV Siji Lifestyle: Perjalanan Sukses UMKM di Yogyakarta yang Meningkatkan Omzet Melalui Ekspor Produk Dekorasi Dinding dan Resin Berkualitas Tinggi
Dukungan dari LPEI melalui Program Coaching for New Exporter (CPNE) dan Program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) UKM telah membantu CV Siji Lifestyle dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya, seperti masalah cash flow akibat harga kontainer yang melambung tinggi selama pandemi.
Berkat upaya keras dan komitmen Achmad Kurnia serta timnya, CV Siji Lifestyle berhasil mempertahankan eksistensinya dan bahkan meningkatkan omzetnya, mencapai lebih dari Rp10 miliar, serta mendapatkan perhatian dari pasar ekspor dengan produk-produk berkualitas tinggi.